Balita-Ibunya Dipaksa Turun di Tengah Hujan, 3 Ojek Pangkalan Stasiun Tigaraksa Diamankan Polisi

Wait 5 sec.

Petugas dari Polsek Cisoka saat mengamankan aituasi di Kawasan Stasiun Tigaraksa, Desa Cikasungka, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang. (ANTARA/Azmi Samsul Maarif)TANGERANG - Polresta Tangerang, Polda Banten, mengamankan tiga orang ojek pangkalan (opang) yang diduga terlibat dalam aksi penghadangan pengemudi dan penumpang taksi online di sekitar Stasiun Tigaraksa, Desa Cikasungka, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang. Ketiga orang yang diamankan berinisial A, N, dan J. Mereka diduga merupakan pelaku dalam insiden yang sempat viral di media sosial. “Ya, kami saat ini sudah mengamankan tiga orang terduga pelaku aksi penghadangan taksi online yang viral beberapa waktu lalu,” kata Kapolsek Cisoka Iptu Anggio Pratama di Tangerang, Antara, Minggu, 27 Juli. Anggio menjelaskan, penangkapan tersebut merupakan bagian dari proses penyelidikan dan penyidikan atas insiden dugaan tindak pidana yang melibatkan sejumlah pengemudi opang dan pengemudi taksi online. “Langkah ini kami ambil sebagai bagian dari pencarian fakta, termasuk memeriksa saksi-saksi,” ujar dia. Sementara itu, Kapolresta Tangerang Kombes Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah mengatakan, pihaknya masih melakukan pendalaman terhadap kasus tersebut. Ia meminta masyarakat tetap tenang dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada kepolisian. “Kami dalam tahap penyelidikan. Insya Allah akan kami upayakan yang terbaik agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Saya mohon semua pihak menahan diri, jangan terprovokasi, dan serahkan kepada kami,” ujar Andi. Polresta Tangerang, kata dia, juga telah melakukan klarifikasi dan mediasi antara kedua belah pihak untuk meredam ketegangan dan menjaga kondusivitas di wilayah tersebut. Dari hasil mediasi, diketahui pemicu perselisihan berasal dari kesalahpahaman terkait zona penjemputan penumpang. “Ada selisih paham antara teman-teman dari ojek pangkalan dengan pengemudi taksi online, terutama terkait wilayah operasional. Kami sudah dudukkan masalah ini lewat mediasi,” kata Andi. Sebelumnya, sebuah video berdurasi singkat viral di media sosial. Rekaman itu memperlihatkan sejumlah ojek pangkalan menghadang sebuah mobil taksi online di kawasan Stasiun Tigaraksa, pada Jumat, 25 Juli lalu.  Dalam video, tampak seorang ibu bersama anak balitanya dipaksa turun dari mobil di tengah hujan. Para opang juga sempat mengancam akan merusak kendaraan dengan batu. Pengemudi taksi online akhirnya menurunkan penumpangnya di lokasi kejadian untuk menghindari konflik lebih lanjut. Ojek pangkalan berdalih tindakan mereka merupakan bentuk “penertiban” terhadap taksi online yang dinilai melanggar zona operasional.  “Makanya kami langsung tinjau lokasi untuk memastikan tidak ada lagi kejadian serupa. Karena ujung-ujungnya, masyarakat juga yang dirugikan,” kata Andi.