Seorang tukang ojek bernama Aris Munandar (28) yang menjadi korban pembacokan oleh orang tak dikenal (OTK) Pasar Baru Waghete/DOK ANTARA JAYAPURA – Seorang tukang ojek bernama Aris Munandar (28) menjadi korban pembacokan oleh orang tak dikenal (OTK) di kawasan Pasar Baru Waghete II, Distrik Tigi, Kabupaten Deiyai, Papua Tengah, Sabtu kemarin. Korban saat itu tengah mengantar penumpang sebelum diserang menggunakan senjata tajam oleh pelaku yang diduga berjumlah tiga orang. Aris mengalami luka sobek di pundak dan tangan kanan, dan kini tengah dirawat intensif di RSUD Kabupaten Paniai. “Kami mengecam keras aksi kekerasan terhadap warga sipil. Saat ini tim kami bersama unsur TNI telah bergerak ke lokasi kejadian serta rumah sakit untuk memastikan penanganan korban berjalan baik,” kata Kepala Operasi Damai Cartenz Brigjen Faizal Ramadhani melalui keterangan tertulis yang diterima di Manokwari, Antara, Minggu, 27 Juli. Faizal menyatakan, penyelidikan tengah dilakukan untuk mengungkap pelaku pembacokan. Tim investigasi juga mendalami kemungkinan keterlibatan kelompok kriminal bersenjata (KKB) dalam insiden ini. Berdasarkan keterangan saksi, Aris sempat terlihat mengantar penumpang perempuan. Tak lama berselang, ia kembali dalam kondisi terluka parah dan terjatuh di depan kios warga. Warga yang melihat langsung mengevakuasi Aris ke RSUD Waghete II sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD Paniai untuk penanganan lebih lanjut. “Langkah penegakan hukum akan kami tempuh secara profesional dan terukur,” tegas Faizal. Polisi menduga pelaku berjumlah tiga orang dan berboncengan menggunakan sepeda motor. Hingga kini, identitas mereka belum diungkap dan masih dalam pencarian aparat gabungan. Sementara itu, Kepala Satgas Humas Damai Cartenz Kombes Yusuf Sutejo mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi atas insiden ini. “Tim gabungan akan meningkatkan patroli dan pengamanan di wilayah Deiyai. Kami juga akan terus mengawal pemulihan korban. Kami ajak masyarakat untuk menjaga situasi tetap kondusif serta melapor jika memiliki informasi terkait pelaku,” ujar Yusuf.