5 Peringkat Kesejahteraan Keluarga Menurut BKKBN

Wait 5 sec.

Ilustrasi peringkat kesejahteraan keluarga. Foto: Unsplash/Devi Puspita Amartha YahyaKesejahteraan keluarga merupakan kondisi saat dapat memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani. Artinya, kesejahteraan tersebut berbeda-beda. Oleh karena itu, BKKBN membuat peringkat kesejahteraan keluarga Indonesia.Peringkat ini bertujuan untuk memudahkan dalam mengukur dan memantau tingkat kesejahteraan. Selain itu, memudahkan pemerintah dalam membuat aturan sesuai dengan kebutuhan keluarga di Indonesia.Peringkat Kesejahteraan Keluarga Indonesia untuk Memudahkan PengukuranIlustrasi peringkat kesejahteraan keluarga. Foto: Unsplash/Mufid MajnunDikutip dari buku Integrasi Kebijakan Regional dan Kemiskinan oleh Dr. Mohd. Yusri, M.Si. (2024) Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada tahun 2004 mengeluarkan peringkat kesejahteraan keluarga. Berikut penjelasannya.1. Keluarga PrasejahteraKeluarga-keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, seperti kebutuhan akan pengajaran agama, pangan, sandang, papan, dan kesehatan.2. Keluarga Sejahtera IKeluarga sudah dapat memenuhi kebutuhan yang sangat mendasar, tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi. Indikator yang digunakan adalah:Anggota keluarga melaksanakan ibadah menurut agama yang dianut.Pada umumnya seluruh anggota keluarga makan dua kali sehari atau lebih.Seluruh anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk di rumah, bekerja/sekolah, dan bepergian.Bagian terluas dari lantai rumah bukan dari tanah.Bila anak atau anggota keluarganya yang lain sakit dibawa ke sarana/ petugas kesehatan.3. Keluarga Sejahtera IIKeluarga selain dapat memenuhi kebutuhan dasar minimumnya dapat pula memenuhi kebuthan sosial psikologisnya, tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangannya.Indikator yang digunakan terdiri atas lima indikator pada Keluarga Sejahtera I ditambah dengan sembilan indikator sebagai berikut.Anggota keluarga melaksanakan ibadah secara teratur menurut agama yang dianut masing-masing.Sekurang-kurangnya sekali seminggu keluarga menyediakan daging atau ikan atau telur sebagai lauk-pauk.Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian baru setahun terakhir.Luas lantai rumah paling kurang 8,0 m2 untuk tiap penghuni rumah.Seluruh anggota keluarga dalam tiga bulan terakhir berada dalam keadaan sehat, sehingga dapat melaksanakan tugas/ fungsi masing-masing.Paling kurang satu orang anggota keluarga yang berumur 15 tahun ke atas mempunyai penghasilan tetap.Seluruh anggota keluarga yang berumur 10-60 tahun bisa membaca tulisan latin.Seluruh anak berusia 6-15 tahun saat ini (waktu pendataan) bersekolah.Bila anak hidup dua orang atau lebih pada keluarga yang masih PUS, saat ini mereka memakai kontrasepsi (kecuali bila sedang hamil).4. Keluarga Sejahtera IIIKeluarga telah dapat memenuhi kebutuhan dasar minimum, sosial psikologis, dan pengembangannya. Namun belum aktif dalam usaha kemasyarakatan di lingkungan desa atau wilayahnya.Indikator keluarga sejahtera III berupa:Mempunyai upaya untuk meningkatkan pengetahuan agama.Sebagian dari penghasilan keluarga dapat disisihkan untuk tabungan keluarga.Biasanya makan bersama paling kurang sekali sehari dan kesempatan ini dimanfaatkan untuk berkomunikasi antaranggota keluarga.Ikut serta dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya.Mengadakan rekreasi bersama di luar rumah paling kurang sekali dalam enam bulan.Memperoleh berita dengan membaca surat kabar, majalah, mendengarkan radio, atau menonton televisi.Anggota keluarga mampu menggunakan sarana transportasi.5. Keluarga Sejahtera III PlusKeluarga ini telah dapat memenuhi kebutuhan dasar minimumnya dan kebutuhan sosial psikologisnya. Selain itu dapat pula memenuhi kebutuhan pengembangannya, serta sekaligus secara teratur ikut menyumbang dalam kegiatan sosial dan aktif pula mengikuti gerakan semacam itu dalam masyarakat.Indikator untuk keluarga sejahtera III plus seperti merupakan tambahan dari keluarga sejahtera III yang ditambah dengan:Keluarga atau anggota keluarga secara teratur memberikan sumbangan bagi kegiatan sosial masyarakat dalam bentuk materi.Kepala keluarga atau anggota keluarga aktif sebagai pengurus perkumpulan, yayasan, atau institusi masyarakat lainnya.Baca Juga: Dampak Penting dari Kesejahteraan yang baik di Sekolah Menurut RimpelaDemikian informasi tentang peringkat kesejahteraan keluarga menurut BKKBN. Dengan pengelompokan ini dapat memudahkan dalam mengklasifikasi suatu keluarga di Indonesia.(MZM)