Ilustrasi seseorang sedang burnout (Pexels/Anna Tarazevich)JAKARTA - Belakangan ini istilah burnout sedang menjadi perbincangan usai dikaitkan dengan salah satu penyebab kematian Diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), ADP. Kepergiannya disebut akibat beban pekerjaan dan peran humanistik yang selama ini dilakukan.Dikutip dari Everyday Health, pada Kamis, 31 Juli 2025, burnout dalam pekerjaan memang sangat besar kemungkinannya dialami oleh para pekerja. Burnout merupakan kondisi kelelahan fisik, emosional, dan mental yang disebabkan oleh stres berkepanjangan akibat pekerjaan.“Secara klasik kita menyebut burnout sebagai depersonalisasi, kelelahan emosional, dan perasaan sinisme, keterasingan, serta kurangnya pencapaian,” kata profesor psikatri dan ilmu perilaku di Albert Einstein College of Medicine di New York, Carol Bernstein, MD.Gejala dari burnout sangat beragam, karena tanda kelelahan kerja dapat tumpang tindih dengan gejala depresi atau masalah kesehatan mental lainnya. Jika tidak ditangani bisa berakibat fatal, yakni kemungkinan untuk mengakhiri hidup.Oleh karena itu, penting untuk mengenali ciri-ciri burnout agar bisa melakukan penanganan sejak dini. Berikut ciri-ciri burnout yang harus segera disadari.1. Merasa terlalu pesimisSeseorang yang mengalami kelelahan di dunia kerja mungkin memiliki pandangan kritis dna pesimis. Mereka lebih memiliki sikap negatif terhadap pekerjaan dan lebih mudah tersinggung.Dalam kasus ekstrem, burnout ini mungkin membuat seseorang mempertanyakan apakah hidup ini layak untuk dijalani atau tidak.2. Menurunnya daya tahan tubuhBurnout juga dapat ditandai dengan menurunnya daya tahan tubuh. Ini karena stres yang dirasakan dapat memicu respons peradangan tubuh yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, hingga akhirnya merusak jaringan tubuh.Dengan sistem kekebalan tubuh melemah, seseorang mungkin mengalami pilek lebih sering dan menempatkan diri pada risiko kondisi serius, seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, hingga diabetes tipe 2.“Sering terasa flu dan merasa tidak enak badan mungkin merupakan gejala kelelahan karena sistem kekebalan tubuh menjadi terganggu,” tutur profesor manajemen di Widener University di Chester, Pennysylvania, Anthony Wheeler, PhD.3. Berat badan naikOrang yang mengalami kelelahan fisik atau burnout juga mungkin untuk mengalami kenaikan berat badan. Hal ini dipicu oleh berbagai hal.“Ini kombinasi dari beberapa hal, seperti respons biologis tubuh Anda meningkatkan kemungkinan kenaikan berat badan, ditambah dengan berkurangnya waktu tidur, depresi, dan perubahan kebiasaan makan,” jelas Wheeler.Perubahan biologis yang dimaksud melibatkan hormon stres kortisol. Stres kronis meningkatkan kadar kortisol, dan kadar kortisol yang tinggi telah dikaitkan dengan lingkar pinggang yang lebih besar dan peningkatan kemungkinan kelebihan berat badan dan obesitas.4. Isolasi diriOrang yang mengalami burnout dapat merasa bahwa apa pun yang mereka lakukan tidak dihargai, atau merasa berbeda. Ini pada akhirnya mengakibatkan orang tersebut mengisolasi diri dari lingkungan.“Pada akhirnya hal itu dapat menyebabkan memburuknya hubungan dan hal itu tidak membantu,” tambahnya.Menurut Wheeler, hal-hal yang dapat membantu seseorang keluar dari burnout adalah kontak sosial yang bisa meredakan stres. Itu termasuk salah sat cara yang direkomendasikan untuk membantu seseorang merasa lebih baik.