Pembangunan Tol Semarang-Demak Seksi Kaligawe-Sayung. Foto: Humas Kementerian PUPembangunan Tol Semarang-Demak masih terus berlangsung dengan beberapa paket pengerjaan. Nantinya, tol tersebut ditargetkan tersambung dengan Tol Demak-Rembang.Konstruksi tahap pertama Tol Demak-Rembang dengan panjang ruas jalan 93 kilometer dimulai pada 2026-2027 dan ditargetkan beroperasi mulai 2028. Sementara tahap kedua Rembang-Tuban sepanjang 87 kilometer, konstruksinya dijadwalkan 2030-2031 dan ditargetkan beroperasi pada 2032.Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Wilan Oktavian, menuturkan integrasi Tol Semarang-Demak ke Tol Demak-Rembang tersebut ditarget bisa berjalan setelah tahun 2029.“Ini membuka potensi konektivitas yang lebih luas, dan mempercepat waktu tempuh menuju Kudus dan wilayah sekitarnya, mendukung pertumbuhan ekonomi dan memperlancar distribusi barang serta perjalanan masyarakat,” kata Wilan kepada kumparan, Minggu (27/7).Untuk progres pembangunan Tol Semarang-Demak Seksi 1 dari Kaligawe ke Sayung, progresnya terbagi ke dalam tiga paket. Untuk Paket 1A, saat ini progres lahan sudah mencapai 97,26 persen dan konstruksi hampir 70 persen, dengan target penyelesaian di kuartal III 2026.Untuk Paket 1B yang terintegrasi dengan tanggul laut, saat ini progres lahan sudah mencapai 77,7 persen dan konstruksi 46,93 persen. Paket pengerjaan ini ditargetkan selesai pada kuartal II 2027.Terakhir untuk Paket 1C yakni pembangunan kolam resistensi dan rumah pompa. Saat ini progres lahan mencapai 87,9 persen dan konstruksi 28,96 persen. Paket ini ditargetkan rampung di Kuartal 3 tahun 2026.Sementara itu, untuk Seksi 2 yakni dari Sayung ke Demak sepanjang 16 kilometer sudah beroperasi sejak Februari 2023.Pembangunan Tol Semarang-Demak Seksi Kaligawe-Sayung. Foto: Humas Kementerian PU“Pembangunan Tol Semarang-Demak ini bukan sekadar infrastruktur, tapi juga pintu gerbang kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat. Dengan konektivitas yang semakin baik, aktivitas ekonomi, pariwisata, dan mobilitas warga akan semakin lancar, membawa dampak positif bagi Jawa Tengah dan sekitarnya,” ujar Wilan.Proyek Tol Semarang-Demak sebelumnya juga sudah sudah mendapat penghargaan karena bisa menerapkan Zero Accident atas 1,5 juta jam kerja tanpa kecelakaan. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo juga melihat keberadaan tol tersebut bisa menjadi solusi dari banjir ROB, khususnya untuk Seksi 1 Paket 1B yang terintegrasi dengan tanggul laut.“Tol Semarang-Demak adalah contoh nyata bagaimana pembangunan infrastruktur dapat menjadi solusi komprehensif bagi masalah banjir sekaligus mempercepat mobilitas dan pertumbuhan ekonomi kawasan,” ujar Dody.