RI Berpeluang Gaet Wisman ke Bali di Tengah Konflik Thailand-Kamboja

Wait 5 sec.

Pantai Kelingking di Bali. Foto: ShutterstockIndonesia dinilai bisa berpeluang menggaet wisatawan mancanegara (wisman) di tengah konflik yang terjadi antara Thailand dengan Kamboja. Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Bali, Perry Markus, mengatakan Pulau Dewata berpotensi menggaet wisman yang mengalihkan liburan dari Thailand sebagai dampak tersebut.“Pola tersebut bisa saja terjadi karena turis ingin berwisata di tempat aman dan nyaman,” kata Perry Markus di Denpasar, Bali, dikutip dari Antara, Minggu (27/7).Perry Markus mengungkapkan sejumlah destinasi wisata di Thailand menjadi kompetitor pariwisata Bali yang juga banyak dikunjungi wisman. Untuk itu, ia mendorong pemerintah dan pelaku pariwisata di Pulau Dewata menggencarkan promosi pariwisata, meningkatkan layanan, dan atraksi wisata kepada turis.Perry Markus menjelaskan rata-rata tingkat okupansi perhotelan di Bali berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali per Mei 2025 mencapai di atas 58 persen, yang dinilai sebagai angka yang positif.Selanjutnya, rata-rata lama tinggal wisatawan baik domestik maupun mancanegara di Bali per Mei 2025 mencapai 2,61 malam.“Kami harapkan selain okupansi juga diikuti lama tinggal wisatawan yang lebih lama,” ujar Perry Markus.Ilustrasi Turis Asing di Bali. Foto: Shutter StockSelain itu, kata Perry Markus, berdasarkan catatan Angkasa Pura selaku pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, sepanjang semester pertama 2025 telah melayani 11,4 juta pergerakan penumpang. Jumlah itu naik dibandingkan periode yang sama pada 2024 mencapai 11,2 juta pergerakan, dengan hampir 69 ribu pergerakan pesawat. Dari jumlah tersebut, 7,2 juta pergerakan penumpang di antaranya adalah penumpang internasional.Sedangkan, lalu lintas penerbangan sepanjang 2024 lalu, Bandara I Gusti Ngurah Rai menjadi bandara tersibuk kedua di Indonesia, dengan total 142 ribu pergerakan atau rata-rata 388 pergerakan pesawat per hari.