Ilustrasi aplikasi kencan khusus wanita, Tea (foto: x @Zirk_9)JAKARTA — Aplikasi kencan yang dirancang khusus untuk wanita, Tea, mengalami pelanggaran keamanan serius yang mengakibatkan bocornya 72.000 gambar pengguna. Pihak Tea telah mengonfirmasi kepada Reuters bahwa para peretas berhasil memperoleh akses tidak sah ke sistem mereka, menyebabkan ribuan foto pribadi tersebar.Dalam pernyataan resmi, juru bicara Tea menjelaskan bahwa sekitar 13.000 dari gambar yang bocor merupakan swafoto (selfie) dan foto identifikasi yang dikirimkan pengguna saat proses verifikasi akun. Sementara itu, 59.000 gambar lainnya berasal dari unggahan dalam postingan, komentar, dan pesan langsung (DM).“Kami telah melibatkan pakar keamanan siber pihak ketiga dan saat ini bekerja sepanjang waktu untuk mengamankan sistem kami,” ujar pihak Tea. Mereka juga menegaskan bahwa tidak ada alamat email atau nomor telepon yang ikut bocor, dan insiden ini hanya berdampak pada pengguna yang mendaftar sebelum Februari 2024.Laporan awal mengenai insiden ini pertama kali diungkap oleh 404 Media pada Jumat 26 Juli waktu setempat.Tea adalah aplikasi yang populer di kalangan perempuan karena menawarkan fitur unik: pengguna wanita bisa mengulas pria yang mereka temui secara anonim, mirip seperti sistem ulasan di Yelp. Platform ini menekankan keamanan dan kenyamanan bagi wanita dalam dunia kencan digital, dengan moto: “Wanita tidak seharusnya mengorbankan rasa aman mereka saat berkencan.”Untuk mendaftar di Tea, pengguna diminta untuk mengunggah swafoto sebagai bagian dari proses verifikasi. Tea sebelumnya menyatakan bahwa swafoto ini akan dihapus setelah proses verifikasi selesai.Namun, meski ada janji keamanan tersebut, insiden kebocoran data ini memicu kekhawatiran besar tentang perlindungan privasi dalam aplikasi kencan, terutama yang menyasar kelompok rentan seperti wanita.Aplikasi Tea mengalami lonjakan popularitas dalam beberapa hari terakhir, dan menyebut bahwa lebih dari dua juta orang telah mendaftar atau mengajukan permintaan untuk bergabung melalui Instagram.Insiden ini menjadi pengingat serius bahwa bahkan aplikasi yang fokus pada keselamatan pengguna tetap tidak kebal dari serangan siber. Pihak Tea belum memberikan rincian apakah data yang bocor telah tersebar di internet atau digunakan untuk tujuan tertentu, namun penyelidikan masih berlangsung.Pakar keamanan siber menyarankan agar pengguna segera memperbarui kredensial dan berhati-hati terhadap potensi penipuan atau penyalahgunaan data pasca insiden ini.