Gas alam (ilustrasi antara)JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi menetapkan alokasi gas bumi kepada PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS). Di mana, akan dimanfaatkan untuk mendukung pembangunan fasilitas liquefied natural gas (LNG) di wilayah Karawang, Jawa Barat.Fasilitas LNG di Karawang ditargetkan mulai beroperasi pada akhir 2026 dan diproyeksikan memberikan tambahan pendapatan CGAS sekitar Rp120 miliar per tahun."Penetapan alokasi gas ini merupakan bentuk kepercayaan pemerintah terhadap kesiapan infrastruktur dan kapabilitas perseroan dalam mendukung ekosistem energi nasional yang lebih bersih dan efisien," ujar Direktur Utama CGAS Andika Purwonugroho mengutip Antara.Sebagai pelopor distribusi gas bumi terkompresi (CNG) di Indonesia, perseroan saat ini tengah memperluas portofolio ke LNG sebagai bagian dari transisi energi nasional."Dengan dukungan regulasi dan alokasi pasokan yang stabil, kami optimistis proyek ini akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan dan profitabilitas jangka panjang," ujar Andika.Ia melanjutkan proyek ini juga akan menciptakan multiplier effect signifikan, di antaranya penyerapan tenaga kerja lokal, peningkatan aktivitas ekonomi di wilayah sekitar Karawang, hingga membuka peluang kolaborasi strategis dengan berbagai mitra, baik lokal maupun internasional."Dengan adanya alokasi gas dari Lapangan Galian Karawang, kami siap memasuki babak baru sebagai pemain strategis dalam pengembangan infrastruktur LNG nasional, sekaligus mempertegas komitmen perusahaan terhadap pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan ramah lingkungan," ujar Andika.Sebagai bagian dari roadmap ekspansi, ia mengungkapkan tiga stasiun CNG milik perseroan dijadwalkan mulai beroperasi pada 2025, yang berlokasi di Gresik, Grobogan, dan Majalengka.Adapun ketiga stasiun itu akan memperkuat posisi CGAS dalam ekosistem energi bersih nasional, serta mendukung distribusi gas bumi secara lebih merata dan efisien di wilayah Indonesia.