WHO Sebut Malnutrisi di Gaza Mengkhawatirkan

Wait 5 sec.

Seorang anak berusia 2 tahun yang mengalami gizi buruk, berpose di rumah keluarganya di kamp pengungsi Shati, Kota Gaza, Rabu (23/7/2025). Foto: Jehad Alshrafi/AP PhotoOrganisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut kondisi malnutrisi di Gaza berada di 'tingkat yang mengkhawatirkan'. Hal tersebut ditandai dengan lonjakan kematian pada Juli 2025."Malnutrisi berada di jalur yang berbahaya di Jalur Gaza," kata WHO dalam sebuah pernyataan, Minggu (27/7) dikutip dari AFP.Sebanyak 74 kematian terkait malnutrisi yang tercatat pada tahun 2025, 63 di antaranya terjadi pada bulan Juli. Angka tersebut terdiri dari 24 balita, satu anak berusia di atas lima tahun, dan 38 orang dewasa."Sebagian besar dari orang-orang ini dinyatakan meninggal saat tiba di fasilitas kesehatan atau meninggal tak lama setelahnya, tubuh mereka menunjukkan tanda-tanda yang jelas dari penurunan berat badan yang parah," kata badan kesehatan PBB tersebut."Krisis ini sepenuhnya dapat dicegah. Pemblokiran dan penundaan yang disengaja atas bantuan pangan, kesehatan, dan kemanusiaan berskala besar telah merenggut banyak nyawa," lanjutnya.Hampir satu dari lima balita di Kota Gaza kini mengalami malnutrisi akut, kata WHO.Warga Palestina dan anak-anak berkumpul untuk menerima makanan dari dapur umum, di tengah krisis kelaparan, di Nuseirat, Jalur Gaza tengah, Senin (20/7/2025). Foto: Ramadan Abed/REUTERSDisebutkan bahwa persentase anak-anak berusia enam hingga 59 bulan yang menderita malnutrisi akut telah meningkat tiga kali lipat di kota itu sejak Juni, menjadikannya wilayah yang paling parah terkena dampak di wilayah Palestina.Di Khan Younis dan Gaza tengah, angka tersebut telah berlipat ganda dalam waktu kurang dari sebulan."Angka-angka ini kemungkinan merupakan perkiraan yang terlalu rendah karena akses dan kendala keamanan yang parah yang mencegah banyak keluarga mencapai fasilitas kesehatan," kata WHO.Israel pada hari Minggu memulai jeda operasi militer yang memungkinkan PBB dan badan-badan bantuan mengatasi krisis kelaparan yang semakin parah.Namun, WHO menyerukan upaya berkelanjutan untuk 'membanjiri' Jalur Gaza dengan makanan yang beragam dan bergizi, dan untuk pengiriman pasokan terapeutik yang dipercepat bagi anak-anak dan kelompok rentan, ditambah obat-obatan dan perlengkapan penting."Aliran ini harus tetap konsisten dan tanpa hambatan untuk mendukung pemulihan dan mencegah kerusakan lebih lanjut," kata badan yang berbasis di Jenewa itu.