Populer: PPATK Blokir Rekening Nganggur; Usul Biaya Kuliah Kedokteran Bisa Utang

Wait 5 sec.

Ilustrasi Buku Rekening Bank. Foto: ShutterstockRekening yang tidak melakukan aktivitas apa pun atau rekening dormant dalam 3-12 bulan akan diblokir sementara oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Informasi ini menjadi salah satu berita populer pada akhir pekan. Selanjutnya mengenai usulan dari Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer agar sekolah profesi, kedokteran hingga farmasi, bisa mudah mendapatkan pembiayaan dengan utang di bank. Berikut selengkapnya: Rekening Nganggur Diblokir Sementara PPATKPPATK menyebutkan bahwa pihaknya menemukan banyak rekening dormant yang dipakai untuk jual beli ilegal maupun untuk tindak pidana pencucian uang.“Untuk melindungi masyarakat dan sistem keuangan, PPATK menghentikan sementara transaksi pada sejumlah rekening dormant, sesuai dengan UU No. 8 Tahun 2010. Tenang, dana nasabah tetap aman dan tidak hilang.,” tulis PPATK dalam unggahan tersebut, dikutip Minggu (27/7).Penghentian sementara ini dilakukan berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, sekaligus menjadi bentuk pemberitahuan kepada nasabah, ahli waris, maupun perusahaan bahwa rekening yang tidak aktif masih tercatat dalam sistem.Nasabah yang rekeningnya terkena penghentian sementara oleh PPATK dapat mengajukan keberatan dengan mengisi formulir melalui tautan resmi yang disediakan: bit.ly/FormHenSem.Setelah itu, nasabah diminta menunggu proses verifikasi dan pendalaman oleh PPATK dan pihak bank. Proses ini membutuhkan waktu sekitar lima hari kerja, tetapi bisa diperpanjang hingga total 20 hari kerja jika data yang diberikan perlu dilengkapi.Status rekening dapat dicek secara mandiri melalui ATM, mobile banking, atau dengan menghubungi langsung pihak bank terkait.Wamenaker Usul Biaya Sekolah Kedokteran-Farmasi Bisa Utang, Dibayar saat BekerjaWakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer di Gedung Vokasi Kemnaker, Jakarta, Senin (21/4/2025). Foto: Widya Islamiati/kumparanWamenaker Noel melihat lulusan sarjana kesehatan menjadi salah satu penyumbang angka pengangguran.“Kemudian sarjana-sarjana kesehatan kayak kedokteran (dan farmasi), itu penyumbang besar juga di angka pengangguran sarjana. Misalnya regulasi, mereka harus ambil sekolah profesi," kata Noel kepada kumparan, Sabtu (26/7).Nantinya, utang atau pembiayaan untuk sekolah profesi bisa melibatkan perbankan. Dengan skema yang diusulkan Noel, biaya pendidikan bisa ditanggung terlebih dahulu oleh negara dan bank. Setelah itu, barulah para lulusan sarjana kesehatan dapat membayar utang atau pembiayaan tersebut ketika sudah bekerja.“Sekolah profesi, ya sudah misalnya ada skema pembayaran. Pembayarannya ya negara kerja sama dengan bank. Nanti kalau mereka mau bekerja, potong gajinya gitu loh,” jelas Noel.Skema potong gaji ini juga sejalan dengan beberapa usulan pihak lain mengenai student loan untuk pendidikan. Nantinya, mahasiswa dari perguruan tinggi atau universitas bisa meminjam pembiayaan atau utang dari bank, kemudian membayarnya ketika lulus dan bekerja.