FBI Buka Kantor di Selandia Baru untuk Antisipasi China hingga Ransomware

Wait 5 sec.

Ilustrasi FBI. (Wikimedia Commons/FBI)JAKARTA - Biro Investigasi Federal (FBI) membuka kantor di Selandia Baru untuk meningkatkan kemampuan bersama Amerika Serikat dalam menghadapi kehadiran China di Kawasan Pasifik, ujar Direktur FBI Kash Patel pada Hari Kamis.Patel mengatakan dalam sebuah pernyataan, pembukaan kantor atase penegakan hukum khusus di Wellington akan memperkuat dan meningkatkan kerja sama jangka panjang Washington dengan salah satu mitra utamanya di Pasifik barat daya."Beberapa isu global terpenting di zaman kita adalah isu-isu yang sedang dikerjakan bersama oleh Selandia Baru dan Amerika, melawan PKT (Partai Komunis Tiongkok) di kawasan Indo-Pasifik, melawan perdagangan narkotika, bekerja sama melawan intrusi siber dan operasi ransomware, dan yang terpenting melindungi warga negara kita masing-masing," tambahnya dalam video yang dirilis oleh Kedutaan Besar AS di Wellington, melansir Reuters 31 Juli.FBI sendiri telah memiliki kantor cabang di Selandia Baru sejak 2017 dan kedua negara bekerja sama erat dalam isu-isu kepolisian, termasuk eksploitasi anak dan kejahatan terorganisir.Kerja sama Negeri Kiwi dan Negeri Paman Sam menjadi lebih erat di tengah kekhawatiran tentang meningkatnya pengaruh Tiongkok di Pasifik.Selain itu, keduanya merupakan anggota kemitraan berbagi intelijen yang dikenal sebagai Five Eyes, yang juga mencakup Australia, Kanada, dan Inggris.Terpisah, Menteri Pertahanan Selandia Baru Judith Collins dan Menteri Kepolisian Mark Mitchell mengatakan dalam sebuah pernyataan, mereka menyambut baik kantor FBI yang baru, yang menurut mereka akan meningkatkan keselamatan dan keamanan warga Selandia Baru.Patel mengunjungi Selandia Baru untuk meresmikan kantor tersebut, dan pernyataan Kedutaan Besar AS menyebutkan ia juga mengunjungi para menteri penting Pemerintah Selandia Baru.