Ajaib: Pasar Kripto Menanti Sinyal The Fed dan Kesepakatan Trump

Wait 5 sec.

Ilustrasi (foto: Unsplash) JAKARTA - Harga Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) bergerak hati-hati pekan ini. BTC diperdagangkan di kisaran 116.000-119.210 dolar AS (Rp1,87-1,93 miliar), sementara ETH berada antara 3.600-3.871 dolar AS (Rp58,3-62,6 juta). Financial Expert Ajaib, Panji Yudha mengatakan bahwa para investor masih menunggu keputusan penting dari bank sentral Amerika Serikat (The Fed) dan data ekonomi terbaru. Menurutnya, peluang The Fed menurunkan suku bunga di bulan Juli hanya sekitar 3,1%, jauh lebih kecil dibanding 62% di bulan September. “Ini menegaskan bahwa The Fed lebih berpotensi akan menahan suku bunga jangka pendek tetap di kisaran 4,25% - 4,50% pada FOMC pekan ini,” kata Panji dalam keterangan tertulisnya. Namun, sentimen pasar sempat menguat setelah Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa. Adapun kesepakatan ini melibatkan investasi besar 600 miliar euro (Rp9.720 triliun) dan pembelian energi AS senilai 750 miliar dolar AS. Sebagai gantinya, AS menurunkan tarif perdagangan.Kabar ini langsung mendorong pasar saham dan membuat harga Bitcoin naik lagi ke atas 118.000 dolar AS (Rp1,94 miliar), setelah sebelumnya sempat turun ke 114.000 dolar AS (Rp1,87 miliar). Panji pun melihat bahwa minat dari investor besar terhadap aset kripto masih kuat. Salah satu buktinya adalah masuknya dana ke produk ETF (Exchange-Traded Fund) yang berbasis Bitcoin dan Ethereum.Para pelaku pasar kini menantikan dua hal penting minggu ini, hasil rapat The Fed pada Rabu, 30 Juli, dan data ketenagakerjaan AS (Nonfarm Payroll) yang akan dirilis 1 Agustus."Kalau ada sinyal suku bunga bisa diturunkan lebih cepat, pasar kripto bisa naik signifikan," kata Panji.Data inflasi (Core PCE) dan laporan pekerjaan bulan Juli juga akan jadi penentu. Jika inflasi turun atau pasar kerja mulai melemah, harapan akan pemangkasan suku bunga bisa meningkat, dan itu bisa jadi angin segar bagi aset berisiko seperti kripto.