Berapa Kali Sebaiknya Keramas? Ini Kata Ahli

Wait 5 sec.

Ilustrasi keramas. (Freepik)JAKARTA - Meski terlihat sederhana, mencuci rambut ternyata bisa jadi hal yang membingungkan. Dari menentukan seberapa sering harus keramas hingga mengikuti tren produk terbaru, rutinitas mencuci rambut bisa membuat banyak orang, bahkan yang sudah terbiasa merawat rambut merasa bingung sendiri.Banyak orang merasa segar dan bersih setelah mencuci rambut, sehingga tak sedikit yang menjadikannya kebiasaan harian. Tapi, apakah keramas setiap hari memang perlu? Atau bisa berdampak buruk?“Keramas itu mirip seperti mencuci wajah. Penting dilakukan sebagai bagian dari rutinitas, tapi jika dilakukan terlalu sering, bisa merusak keseimbangan alami minyak sehat di tubuh yang sebenarnya berfungsi untuk melembapkan,” kata Dr. Joshua Zeichner, Direktur Penelitian Kosmetik dan Klinis di Departemen Dermatologi Rumah Sakit Mount Sinai, dikutip dari laman TODAY.Menurutnya, mencuci rambut terlalu sering bisa membuat rambut menjadi kering, rapuh, dan menyebabkan iritasi kulit kepala. Hal ini diperkuat oleh Perry Romanowski, ahli kimia kosmetik dan pendiri situs The Beauty Brains.Ia menjelaskan saat rambut dalam keadaan basah, batang rambut membengkak dan menjadi lebih rentan. Proses menggosokkan sampo atau kondisioner pun bisa merusak kutikula, yaitu lapisan terluar rambut.Hasilnya, rambut menjadi kusam, sulit disisir, dan lebih mudah bercabang. Bagi yang memiliki kulit kepala sensitif, disarankan lebih berhati-hati."Paparan deterjen dari sampo bisa memicu iritasi. Beberapa orang mengalami ruam dan gatal karena terlalu sering mencuci rambut," ujar Romanowski.Namun, mencuci rambut terlalu jarang juga tidak disarankan."Jika Anda jarang mencuci rambut, minyak di kulit kepala akan menumpuk. Ini menyebabkan rambut menjadi lepek dan bisa memicu ketombe," tambah Dr. Zeichner.Menurut Kasey Bertucci, hairstylist sekaligus pendiri Salon 120 West di Boston, frekuensi keramas tergantung pada berbagai faktor, seperti jenis rambut, tekstur, dan rutinitas harian masing-masing.Bagi yang suka mencuci rambut lebih sering, Bertucci menyarankan memberi jeda dua hingga tiga hari antara satu keramas dan yang berikutnya.Untuk rambut keriting atau tekstur yang lebih kasar, biasanya memiliki kulit kepala dan helai rambut yang lebih kering, sehingga bisa keramas setiap lima hingga tujuh hari, tergantung gaya hidup masing-masing.Romanowski menambahkan rambut yang diwarnai sebaiknya tidak terlalu sering dicuci. Gunakan sampo yang lembut, bebas sulfat, dan mengandung pelembap.Pasalnya, setiap kali keramas, warna rambut bisa sedikit memudar. Agar warna tahan lebih lama, cuci rambut setiap dua atau tiga hari sekali.Rambut yang lebih tipis atau halus biasanya butuh dicuci lebih sering karena mudah lepek. Namun, pilihlah sampo dengan bahan yang ringan."Hindari sampo yang mengandung dimethicone karena bisa menumpuk dan membuat rambut terasa berat. Untuk rambut tipis, lebih baik gunakan cyclomethicone karena bisa menguap secara alami," kata Romanowski.Tips Keramas yang BenarMeskipun terlihat sepele, ada beberapa kesalahan umum saat keramas yang bisa memengaruhi tampilan dan kesehatan rambut. Menurut Bertucci, fokus utama saat mencuci rambut adalah pada kulit kepala.“Tidak perlu menggosokkan sampo sampai ke tengah dan ujung rambut, karena bagian itu akan terkena busa saat dibilas,” katanya.Selain itu, Anda mungkin tidak butuh sebanyak itu produk. Cukup gunakan sampo seukuran buah raspberry saja untuk satu kali keramas.Bagaimana dengan mengganti sampo secara berkala? Romanowski menyatakan hal itu tidak perlu."Rambut tidak akan 'kebal' terhadap sampo. Tidak ada bukti bahwa sampo akan berhenti bekerja setelah dipakai dalam waktu lama,” ujarnya.Namun, jangan lupakan kondisioner. Jika tidak menggunakan kondisioner, rambut akan lebih sulit disisir dan bisa menyebabkan kerusakan lebih lanjut.“Kondisioner juga membantu rambut tampak dan terasa lebih sehat. Ini cara efektif untuk mencegah kerusakan," katanya.Kondisioner bahkan lebih penting daripada sampo, menurutnya."Efek dari kondisioner jauh lebih besar dibandingkan efek dari sampo. Jadi, perhatikan kualitas kondisioner yang digunakan," tuturnya.Saat menggunakan kondisioner, hindari mengaplikasikannya langsung ke kulit kepala. Mulailah dari bagian bawah telinga dan usapkan hingga ke ujung rambut.“Kalau terlalu banyak produk di kulit kepala, rambut bisa terlihat lepek lebih cepat." tutup Bertucci.