Ricuh pertandingan Piala Soeratin U-17 zona Sulawesi Utara antara Persbit Bitung melawan Bina Taruna Manado. (foto: capture video)MINUT - Pertandingan sepak bola Piala Soeratin U-17 zona Sulawesi Utara, yang digelar di Lapangan Kaima, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), mempertemukan Persbit Bitung melawan Bina Taruna Manado, Kamis (31/7), berakhir ricuh.Dari rekaman video yang beredar, tampak pemain tim dengan kostum berwarna biru langit yang dinarasikan sebagai para pemain Persbit Bitung, mengejar para pemain lawan dari Bina Taruna Manado, lalu melakukan pemukulan.Ada tendangan kungfu yang dilayangkan, serta aksi pengeroyokan dari para pemain Persbit Bitung. Tampak juga seorang pemain dari Bina Taruna Manado yang terjatuh saat lari dari kejaran kemudian diinjak-injak. Tak hanya itu, beberapa penonton juga tampak masuk ke lapangan dan mengejar pemain Bina Taruna Manado.Hal ini menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat, mengingat hal ini secara tidak langsung telah menggugurkan nilai sportivitas dari pertandingan Piala Soeratin tersebut.Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Sulut, Hengky Kawalo, menyesalkan hal tersebut. Dia menganggap kejadian itu sebagai hal yang mencoreng fair play di dalam sepak bola.Hengky mengatakan Asprov PSSI saat ini tengah melakukan verifikasi semua yang terjadi sehingga timbul kericuhan antar pemain. Dia pun tak segan mengatakan jika panitia yang bertugas apabila terbukti tidak disiplin, maka akan dikenakan sanksi."Asprov (PSSI) tidak main-main. Exco bidang kompetisi tengah melakukan verifikasi. Jika terbukti ada panitia yang tak disiplin, tentu akan kami tindak tegas," ujar Hengky.Lebih lanjut, Hengky mengatakan jika pihaknya kini tengah melakukan kajian untuk mempertimbangkan pemindahan venue kegiatan sebagaimana permintaan dari beberapa klub."Tentu kita tidak ingin hal ini terulang lagi," kata Hengky kembali.