Ilustrasi Kamboja. (UNSPLASH-Thoeun Ratana)JAKARTA - Dialog menuju gencatan senjata antara Thailand dan Kamboja yang diprakarsai AS dan China digelar di Malaysia hari ini, Senin 28 Juli sore WIB. Jelang keberangkatannya menuju Malaysia, Penjabat Perdana Menteri (PM) Thailand Phumtham Wechayachai ragu dengan niat tulis Kamboja mengakhiri perang di perbatasan. "Kami tidak yakin dengan Kamboja, tindakan mereka sejauh ini mencerminkan ketidaktulusan dalam menyelesaikan masalah," katanya kepada wartawan sebelum keberangkatannya ke Kuala Lumpur, Malaysia, Senin 28 Juli, dikutip dari Reuters. "Kamboja telah melanggar hukum internasional, tetapi semua orang menginginkan perdamaian. Tidak seorang pun ingin melihat kekerasan yang berdampak pada warga sipil," sambungnya. Baik Thailand maupun Kamboja saling tuding memulai perang di perbatasan yang disengketakan kedua negara pada pekan lalu. Hari ini, para pejabat dari kedua negara mengatakan bentrokan di sepanjang perbatasan yang disengketakan masih berlangsung menjelang perundingan yang akan berlangsung sore ini. Di hari ini juga, Perdana Menteri Kamboja Hun Manet mengungkapkan perundingan atau dialog sore ini untuk mengakhiri pertempuran paling mematikan dalam lebih dari satu dekade antara kedua negara bertetangga di Asia Tenggara tersebut. Malaysia dipilih sebagai tempat perudingan karena menjandang status periode ini sebagai ketua blok ASEAN regional.