Ilustrasi (Pixabay/Satyress)YOGYAKARTA – 4 fase mentruasi terjadi secara berurutan setiap bulannya. Sayangnya, tidak semua perempuan paham dengan fase-fase yang akan terjadi. Padahal, dengan memahami fase menstruasi, perempuan bisa memantau kesehatan reproduksi, mengetahui masa subur untuk merencanakan kehamilan, dan menghindari nyeri yang sering kali muncul selama periode menstruasi.Lantas, apa saja 4 fase menstruasi? Dihimpun dari berbagai sumber, simak informasi selengkapnya dalam ulasan di bawah ini.Mengenal 4 Fase Menstruasi Menstruasi (juga dikenal sebagai haid atau datang bulan), merupakan proses biologis alami yang terjadi pada wanita setiap bulannya. Menstruasi ditandai dengan keluarnya darah dari vagina yang disebabkan oleh pengelupasan rahim setelah tidak terjadi pembuahan.Menstruasi biasanya dimulai sejak usia 12 tahun dan berlangsung hingga memasuki masa menopause. Wanita mengalami menstruasi lantaran organ reproduksi sedang mempersiapkan kehamilan setiap bulannya. Jika tidak terjadi pembuahan, maka lapisan endometrium akan meluruh seingga menyebabkan darah keluar dari vagina.Nah, siklus bulanan menstruasi biasanya berlangsung selama 28 hari, akan tetapi ada juga siklus yang berkisar 21 hari hingga 35 hari, dikutip dari AI-Care.Siklus menstruasi terbagi menjadi empat fase utama, yakni fase menstruasi, folikuler, ovulasi, dan luteal. Dikutip dari laman Better Heatlh, berikut urutan dan penjelasan masing-masing fase menstruasi:Menstruasi (Haid)Saat Anda mengalami menstruasi, lapisan dinding rahim akan luruh dan keluar melalui vagina. Darah haid terdiri dari darah, lendir, serta beberapa sel dari lapisan rahim. Rata-rata durasi menstruasi berlangsung antara 3 hingga 7 hari.Fase FolikularFase folikular dimulai pada hari pertama menstruasi dan berlangsung selama sekitar 13 hingga 14 hari. Perubahan kadar hormon menyebabkan lapisan rahim menebal dan folikel-folikel mulai tumbuh di permukaan ovarium. Biasanya hanya satu folikel yang akan matang dan berkembang menjadi sel telur.OvulasiOvulasi adalah proses pelepasan sel telur matang dari ovarium. Hal ini biasanya terjadi sekali dalam sebulan, sekitar dua minggu sebelum menstruasi berikutnya.Pada fase ovulasi, sel telur siap dibuahi oleh sperma di saluran tuba falopi. Akan tetapi, jika tidak dibuahi, sel telur akan melebur daam waktu 24 jam setelah terjadinya ovulasi yang ditandai dengan keluarnya lendir serviks dari vagina. Fase ovulasi umumnya terjadi pada haru ke-12 hingga 14 siklus menstruasi.Fase LutealSetelah ovulasi, sel telur akan bergerak melalui tuba falopi menuju rahim. Lapisan rahim akan terus menebal sebagai persiapan untuk kehamilan.Jika terjadi kehamilan, maka menstruasi tidak akan terjadi. Namun, jika tidak terjadi pembuahan, Anda akan mengalami menstruasi dan siklus ini akan dimulai kembali dari awal.Fase luteal bisanya terjadi selama 11-17 hari dan acapkali menimbulkan gejala-gejala premenstrual syndrome (PMS).Gejala Menstruasi Dikutip dari AI-Care, berikut ini adalah gejala menstruasi yang normal:Perubahan suasana hati.Kesulitan tidur.Rasa ingin makan makanan tertentu.Nyeri di perut bagian bawah dan pinggang.Perut terasa kembung.Payudara terasa lembek.Muncul jerawat di wajah.Segera periksakan diri ke dokter jika Anda merasa khawatir terhadap menstruasi yang sedang dialami, terlebih jika muncul gejala berikut ini:Pola atau siklus menstruasi berubah.Menstruasi menjadi lebih deras.Menstruasi berlangsung selama lebih dari 8 hari.Menstruasi datang dengan jarak kurang dari 21 hari.Menstruasi datang dengan jarak lebih dari 2 hingga 3 bulan.Gejala menstruasi sangat menyakitkan hingga memengaruhi kualitas hidup.Mengalami perdarahan di antara dua periode menstruasi.Mengalami perdarahan setelah berhubungan seksual.Demikian informasi tentang 4 fase menstruasi. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.