Ilustrasi truk bantuan ke Gaza. (Sumber: IDF)JAKARTA - Warga sipil di Jalur Gaza mengharapkan perang berakhir, seiring dengan pengumuman jeda harian di tiga wilayah kantong Palestina itu oleh militer Israel pada Hari Minggu.Israel mengumumkan "jeda taktis dalam aktivitas militer" selama 10 jam di tiga wilayah Gaza pada Hari Minggu, seiring meningkatnya kemarahan internasional atas kelaparan di wilayah Palestina tersebut."Untuk meningkatkan skala bantuan kemanusiaan yang masuk ke Jalur Gaza, jeda taktis lokal dalam aktivitas militer akan diberlakukan untuk tujuan kemanusiaan," kata Israel Defense Forces (IDF) dalam pernyataan pada Hari Minggu, melansir CNN 28 Juli.Jeda tersebut, yang mencakup wilayah Al-Mawasi, Deir al-Balah, dan sebagian Kota Gaza, akan dimulai pukul 10.00 hingga 20.00 waktu setempat, berlanjut setiap hari "hingga pemberitahuan lebih lanjut," kata militer."Rute aman" yang ditentukan juga akan ditetapkan mulai pukul 06.00 hingga 23.00 waktu setempat, untuk memungkinkan konvoi PBB dan organisasi kemanusiaan mengirimkan dan mendistribusikan makanan dan obat-obatan dengan aman di seluruh Gaza, kata IDF.Warga di Gaza tengah menunggu bantuan kemanusiaan. (Sumber: WAFA)"IDF akan terus mendukung upaya kemanusiaan di samping manuver dan operasi ofensif yang sedang berlangsung terhadap organisasi teroris di Jalur Gaza, untuk melindungi warga sipil Israel," kata IDF, seraya menambahkan mereka siap memperluas skala kegiatan sesuai kebutuhan.Israel diketahui menghadapi kritik internasional yang semakin meningkat, atas krisis kemanusiaan di Gaza dan perundingan gencatan senjata tidak langsung di Doha antara Israel dan kelompok militan Palestina, Hamas, telah gagal tanpa kesepakatan, dikutip dari Reuters.Puluhan warga Gaza telah meninggal dunia akibat malnutrisi dalam beberapa pekan terakhir, menurut Kementerian Kesehatan Gaza di wilayah kantong itu.Kementerian melaporkan enam kematian baru dalam 24 jam terakhir akibat malnutrisi, sehingga total kematian akibat malnutrisi dan kelaparan menjadi 133 orang, termasuk 87 anak-anak.Lembaga-lembaga bantuan mengatakan pekan lalu, terjadi kelaparan massal di antara 2,2 juta penduduk Gaza dan kekhawatiran internasional atas situasi kemanusiaan semakin meningkat.Banyak warga Gaza menyatakan sedikit lega atas pengumuman Hari Minggu tersebut, tetapi mengatakan pertempuran harus diakhiri selamanya."Orang-orang senang bahwa bantuan pangan dalam jumlah besar akan datang ke Gaza," kata Tamer Al-Burai, seorang pemilik bisnis."Kami berharap hari ini menandai langkah pertama dalam mengakhiri perang yang telah menghanguskan segalanya ini," harapnya.Diketahui, konflik terbaru di Gaza pecah usai kelompok militan Palestina menyerang wilayah selatan Israel pada 7 Oktober 2023, menyebabkan 1.200 orang tewas dan 251 lainnya disandera menurut perhitungan Israel.Militer Israel di Gaza. (Sumber: IDF)Itu dibalas Israel dengan melakukan blokade, serangan udara hingga operasi militer di wilayah Jalur Gaza.Israel dan kelompok militan Palestina menyepakati gencatan senjata serta pertukaran sandera dan tahanan pada 19 Januari. Setidaknya 20 dari 50 sandera yang tersisa di Gaza diyakini masih hidup. Mayoritas sandera awal telah dibebaskan melalui negosiasi diplomatik, meskipun militer Israel juga telah membebaskan beberapa sandera.Pada 2 Maret, Israel kembali melakukan blokade total terhadap Gaza dengan dalih menekan kelompok militan Palestina untuk menyepakati gencatan senjata usulan Amerika Serikat dan pertukaran sandera-tahanan. Seiring berakhirnya kesepakatan gencatan senjata, Israel kembali menggelar operasi militer di Gaza pada 18 Maret.Hingga kemarin, korban tewas Palestina di Jalur Gaza sejak konflik terbaru pecah telah mencapai 59.821 jiwa, sementara 144.,851 lainnya luka-luka, menurut sumber medis di Gaza, dikutip dari WAFA.Seiring dengan pengumuman Hari Minggu, Yordania dan Uni Emirat Arab mengirimkan 25 ton bantuan melalui parasut ke Jalur Gaza, pengiriman bantuan melalui udara pertama mereka dalam beberapa bulan, kata seorang sumber resmi Yordania.Kendati demikian, pejabat tersebut mengatakan pengiriman bantuan melalui udara bukanlah pengganti pengiriman melalui darat.Sementara itu, Bulan Sabit Merah Mesir mengatakan telah mengirimkan lebih dari 100 truk yang mengangkut lebih dari 1.200 metrik ton makanan ke Gaza selatan pada hari Minggu.Ada pun sumber resmi Palestina mengatakan pada Minggu sore, truk-truk masih diperiksa di Kerem Shalom dan belum memasuki Gaza.