Meta Tunjuk Co-Creator ChatGPT sebagai Kepala Ilmuwan Superintelligence Lab

Wait 5 sec.

CEO Meta, Mark Zuckerberg, (kiri) memperkenalkan Shengjia Zhao (kanan) (foto: x @alexandr_wang)JAKARTA — Meta Platforms secara resmi menunjuk Shengjia Zhao, salah satu pencipta ChatGPT, sebagai Chief Scientist untuk divisi terbarunya, Superintelligence Lab. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh CEO Meta, Mark Zuckerberg, pada Jumat 25 Juli, melalui unggahan di Threads."Dalam peran ini, Shengjia akan menetapkan arah riset dan agenda ilmiah untuk laboratorium baru kami, dan bekerja langsung dengan saya serta Alex," tulis Zuckerberg. Nama Alex merujuk pada Alexandr Wang, Chief AI Officer Meta yang sebelumnya didatangkan dari startup Scale AI, tempat Meta mengambil saham besar sebagai bagian dari ekspansi mereka ke teknologi AI tingkat lanjut.Shengjia Zhao sebelumnya adalah ilmuwan riset di OpenAI, dan dikenal sebagai salah satu kreator utama ChatGPT, GPT-4, serta beberapa model mini OpenAI seperti GPT-4.1 dan o3. Ia menjadi satu dari sejumlah peneliti ternama yang baru-baru ini hengkang dari OpenAI untuk bergabung dengan Meta, memperlihatkan persaingan yang semakin ketat dalam perekrutan talenta di sektor AI.Langkah ini merupakan bagian dari strategi agresif Zuckerberg untuk mengejar ketertinggalan Meta dalam pengembangan kecerdasan buatan tingkat lanjut, terutama setelah performa model Llama 4 dinilai kurang memuaskan.Meta saat ini menawarkan paket kompensasi yang sangat menarik bagi para peneliti AI kelas dunia serta aktif menjalin kemitraan dengan berbagai startup demi mempercepat kemajuan teknologi mereka.Superintelligence Lab sendiri baru saja diluncurkan oleh Meta sebagai pusat pengembangan model Llama dan proyek ambisius jangka panjang untuk mewujudkan kecerdasan buatan umum (artificial general intelligence).Dalam unggahannya di Threads, Zuckerberg menyebut Shengjia Zhao juga merupakan salah satu pendiri lab tersebut. Laboratorium ini beroperasi secara terpisah dari FAIR (Facebook AI Research), divisi riset AI Meta yang sudah lebih dulu ada dan dipimpin oleh pelopor deep learning, Yann LeCun.Zuckerberg menegaskan bahwa Meta memiliki visi untuk mengembangkan “kecerdasan umum penuh” (full general intelligence) dan berkomitmen merilis hasil kerjanya sebagai proyek open source.Pendekatan terbuka ini telah menuai pujian dari sejumlah kalangan AI, namun juga menimbulkan kekhawatiran terkait risiko penyalahgunaan atau penyebaran teknologi yang belum sepenuhnya dipahami.Dengan bergabungnya Shengjia Zhao, Meta berharap bisa memperkuat posisi mereka di medan persaingan kecerdasan buatan global, sekaligus mempercepat realisasi teknologi AI yang lebih canggih dan inklusif.