Mobil listrik Chery Omoda E5. Foto: Fitra Andrianto/kumparanFenomena menurunkan harga produk kerap dilakukan oleh sejumlah pabrikan China, termasuk Chery pada produk battery electric vehicle (BEV) E5 dan versi Internal Combustion Engine (ICE), Chery C5.Assistant President Director PT Chery Sales Indonesia, Zheng Suo mengungkapkan bahwa penurunan harga tersebut bukan tanpa alasan. Ia menjelaskan, perubahan komponen di mobil menjadi faktor utama penurunan harga.“Jadi kita bukan turun harga, kita memang bawa edisi baru, untuk kasus kemarin ya (Omoda C5). Kita yang model ICE dan baterainya sudah diganti komponennya. Jadi itu satu edisi baru,” ungkap Zheng Shuo saat dijumpai di GIIAS 2025, Kamis (25/7/2025).Shuo menyebut, adanya opini soal Chery melakukan penurunan harga merupakan ungkapan negatif dari masyarakat. “Tapi memang sentimennya konsumen itu turun harga. Kalau kita lihat spesifikasi dan kursinya berbeda. Jadi bukan turun harga,” imbuhnya.Chery Tiggo Cross berpenggerak CSH resmi meluncur di Indonesia. Foto: dok. CheryKoreksi harga hingga lebih dari Rp 100 juta terjadi pada model Chery Omoda E5 yang dibanderol Rp 505 juta untuk tipe ES. Sejak menghilangkan nomenklatur ’Omoda’ menjadi Chery E5, harganya turun dan dipasarkan seharga Rp 399 juta on the road (OTR) Jakarta.Sementara, versi berpenggerak mesin konvensional yakni Chery C5 lebih murah Rp 59,9 juta menjadi Rp 349,9 juta dari Rp 409,8 juta pada versi sebelumnya.Shuo melanjutkan, model-model Chery lainnya yang baru diluncurkan pada tahun 2025 menerima kenaikan harga. Salah satunya Chery Tiggo Cross yang dipasarkan seharga Rp 269,5 juta untuk varian premium sebagai trim tertinggi, menjadi Rp 299,9 juta untuk tipe Tiggo Cross Sport seharga Rp 299,9 juta.Lebih lanjut, model-model anyar seperti Chery Tiggo 8 dan Tiggo 9 dipastikan tidak ada penurunan harga. “Sementara, segala produk yang sudah ada, termasuk Tiggo 8 CSH dan Tiggo 9 CSH tidak ada kesempatan bisa turun harga,” pungkasnya.