BMKG Catat 143 Titik Panas di Kalimantan, Tertinggi di Indonesia

Wait 5 sec.

Ilustrasi kebakaran hutan (ANTARA)JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat peningkatan jumlah titik panas (hotspot) di sejumlah wilayah Indonesia per 27 Juli 2025 pukul 00.16 WIB. Berdasarkan citra satelit Terra, Aqua, Suomi NPP, dan NOAA20, Kalimantan menjadi wilayah paling banyak dengan total 143 titik panas.Dari jumlah tersebut, 10 titik panas di Kalimantan masuk dalam kategori tinggi, yang menandakan potensi kebakaran hutan dan lahan yang serius. Sementara 47 titik lainnya masuk dalam kategori sedang dan 86 titik dalam kategori rendah.Sumatra menyusul dengan total 53 titik panas; terdiri dari 28 kategori rendah, 22 kategori sedang, dan 3 kategori tinggi. Sementara di Jawa terdeteksi 19 titik panas masuk kategori rendah. Di wilayah Nusa Tenggara terdapat 5 titik; 4 rendah; dan 1 sedang, 5 titik masuk kategori sedang; dan 1 titik panas kategori tinggi.Sedangkan di Sulawesi 6 titik panas kategori rendah; dan 1 titik panas kategori sedang, lalu kemudian Nusa Tenggara terpantau; 4 titik dengan kondisi rendah, serta Papua dan Maluku; 1 titik kategori rendah.Peta persebaran titik panas ini menyoroti potensi meningkatnya risiko kebakaran hutan dan lahan, terutama di wilayah Kalimantan dan Sumatra."BMKG mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mitigasi dini guna mencegah terjadinya bencana ekologis," ujar Deputi Meteorologi BMKG Guswanto.Guswanto juga menyatakan bahwa data tersebut merupakan hasil pemantauan rutin yang terus diperbarui untuk mendukung upaya penanggulangan bencana asap dan kebakaran hutan di Indonesia.