Pembangunan Kawasan Inti Rampung, Pengiriman Barang Nonpetikemas ke IKN Turun hingga 40 Persen

Wait 5 sec.

Direktur Utama PTP Nonpetikemas Indra Hidayat Sani (tengah). (Foto: Mery Handayani/VOI)JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) melalui cucu usahanya, PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) Nonpetikemas mencatat pengiriman barang nonpetikemas ke Ibu Kota Negara (IKN) menurun hingga 40 persen. Direktur Utama PTP Nonpetikemas Indra Hidayat Sani mengungkapkan penurunan pengiriman barang tersebut diperkirakan sudah terjadi sejak setahun yang lalu. Indra bilang penurunan pengiriman barang ini terjadi karena pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) yang mencakup sejumlah gedung pemerintahan nasional, seperti Istana Presiden, sudah selesai dibangun. “Untuk saat ini karena sama-sama kita juga tahu, di sananya kan pembangunan yang utamanya kan sudah selesai. Jadi itu sementara apa yang dibutuhkan di sana secara besar itu sudah ada di sana semua. (Penurunannya) sampai 40 persen sekarang, 40 persenan dibanding tahun lalu,” tutur Indra di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat, 1 Agustus. Meski begitu, Indra memastikan pengiriman barang nonpetikemas termasuk alat berat menurun bukan karena pembangunan IKN dihentikan. Tetapi, karena mayoritas alat berat yang dibutuhkan untuk pembangunan selanjutnya telah tersedia di sana. “Jadi kalau sekarang itu agak menurun itu bukan karena IKN-nya yang selesai ya, tapi ya karena memang alat-alat beratnya yang dibutuhkan sudah ada di sana gitu,” kata Indra.Indra bilang, meskipun pengiriman barang nonpetikemas menurun ke IKN, tetapi masih ada pembangunan yang dilakukan di daerah lain.Sehingga PTP Nonpetikemas banyak melayani pengiriman ke Indonesia bagian timur.Barang-barang yang dikirim umumnya excavator, bulldozer juga loader.“Pembangunan di Indonesia kan bukan cuma di IKN, jadi di zamannya Pak Presiden Prabowo sendiri juga pembangunan itu sudah semakin banyak merata kan ke Indonesia Timur, baik itu Kalimantan, Sulawesi, Maluku sampai ke Papua. Jadi contohnya alat-alat berat seperti ini sekian ratus kali bongkar kan memang sudah ada tujuan yang kemana akan dikirimkan,” jelasnya.