Seorang Pria Tewas Terkena Taji Ayam di Arena Sabung Ayam Denpasar

Wait 5 sec.

Ilustrasi taji yang melekat pada kaki ayam jantan beberapa saat sebelum bertarung di klub sabung ayam Campanillas, di Toa Baja, Puerto Rico. Foto: AP Photo/Carlos GiustiSeorang pria bernama I Nengah Sudana tewas bersimbah darah usai terkena taji atau pisau yang digunakan pada ayam aduan, di arena sabung ayam, Jalan Sokasati, Kelurahan Kesiman, Denpasar. Ia tewas akibat ayam yang dipakaikan taji itu memberontak dan menyerang orang di sekitar arena. Ceritanya, pada Minggu (27/7) pukul 13.30, ada acara sabung ayam. Ayam yang akan bertanding adalah milik Soma dan Bikul."Ayam yang dipegang oleh pak Soma dari arah timur berontak dan lepas, selanjutnya mengejar ayam yang masih dipegang oleh Gede Puja Astika, karena takut pak Bikul melompat keluar kalangan, sedangkan korban yang berada disebelahnya tidak bisa menghindar dan diserang oleh ayam tersebut sehingga mengakibatkan luka dan keluar darah," kata Kasi Humas Polres Denpasar, AKP I Ketut Sukadi, lewat keterangannya, Senin (28/7). Seorang pria tewas terkena taji di arena sabung ayam, Denpasar pada Minggu (27/7) Foto: Dok. IstimewaSaksi, Agus Putrawan, yang berada di lokasi menyebut bahwa I Nengah terkena Taji ayam. "Pada saat kejadian saksi sudah berada di luar arena sabung ayam, mendengar ribut ribut kena Taji, selanjutnya saksi melihat korban berlumuran darah sudah digotong banyak orang," ujar I Ketut.Ia segera dibawa ke RS Puri Raharta oleh Agus dan seorang lagi dengan berbonceng tiga naik motor. Mereka tiba di RS itu sekitar pukul 14.00 WITA."Pada saat dilakukan pemeriksaan oleh saksi kondisi korban sudah dalam keadaan meninggal dunia, tidak ada sama sekali denyut nadi," kata I Ketut. Pihak rumah sakit memberikan keterangan soal luka-luka yang diderita I Nengah. Ia menderita luka terbuka di perut dengan panjang 14 x 5 cm kedalaman 10-14 cm. Lalu terbuka di paha kanan dengan panjang 1,5 x 0,5 cm, dan luka lecet di punggung dengan panjang 4 x 1 cm. Pada pukul 16.15 WITA, keluarga I Nengah membawa pulang jenazahnya ke Karangasem Angantelu dengan mobil jenazah BPBD Kota Denpasar.