Direktur Utama PTP Nonpetikemas, Indra Hidayat Sani, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (1/8). Foto: Widya Islamiati/kumparanPT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) Nonpetikemas, anak usaha Pelindo, mengantisipasi lonjakan impor produk asal Amerika Serikat (AS) imbas produk-produk dari negara tersebut yang bebas bea masuk.Direktur Utama PTP Nonpetikemas Indra Hidayat Sani mengatakan meskipun saat ini belum ada dampak dari kebijakan yang merupakan kesepakatan bersama antara Indonesia dengan AS tersebut. Namun Indra melihat PTP Nonpetikemas perlu mengantisipasi ketika nantinya ada lonjakan impor barang yang biasa diimpor Indonesia dari AS.Indonesia biasanya mengimpor bahan pangan seperti gandum dan kedelai. Menurut dia importasi bahan pangan akan melewati nonpetikemas.“Dan selain di sini (Tanjung Priok) kita ada punya pelabuhan di Banten, ya gandum, itu kita punya khusus curah di sana, itu yang harus kita siapkan, mengantisipasi apabila impor terhadap barang-barang komoditi tersebut meningkat dengan pesat,” tutur Indra di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (1/8).Pekerja melihat aktivitas bongkar muat kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (16/9/2022). Foto: Aditya Pradana Putra/Antara FotoLebih lanjut, Indra mengatakan langkah antisipasi gelontoran produk impor dari AS ini juga dilakukan dengan menyiapkan sarana prasarana seperti dermaga, lapangan penumpukan, berbagai jenis crane dan lain-lain.“Sudah, kita sudah siap. Langkah antisipasinya adalah kita perlu menyiapkan prasarana dan sarana ya misalnya dermaga, lapangan penumpukan. Kemudian GLC (Gantry Luffing Crane), crane, ada luffing crane, ada forklift ada truk, kita sudah,” jelasnya.Sebelumnya Indonesia dengan AS menyepakati agar produk asal AS tidak dikenakan bea masuk saat diekspor ke Indonesia. Ini merupakan kesepakatan menyusul penurunan tarif impor produk Indonesia ke AS dari 32 persen ke 19 persen.