Psikolog Ungkap Cara Efektif Atasi Burnout di Tempat Kerja

Wait 5 sec.

Ilustrasi burnout. (Freepik)JAKARTA - Burnout bukanlah sekadar rasa lelah biasa, melainkan kondisi serius yang bisa memengaruhi kesehatan fisik, emosional, dan performa kerja seseorang. Untuk mengatasinya secara efektif, langkah pertama adalah mengenali gejalanya sejak dini.Mulailah dengan menetapkan batasan yang sehat antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, seperti menghindari membawa pekerjaan ke rumah atau bekerja di luar jam yang sudah ditentukan. Luangkan waktu untuk beristirahat, lakukan aktivitas relaksasi seperti meditasi, olahraga, atau sekadar berjalan santai.Dukungan sosial juga sangat penting, berbagi cerita dengan teman, keluarga, atau rekan kerja bisa membantu meringankan tekanan. Terakhir, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional bila merasa tidak mampu menanganinya sendiri. Dengan pendekatan yang tepat, burnout bukan hanya bisa dikendalikan, tetapi juga dicegah.Psikolog Klinis lulusan Universitas Indonesia, A. Kasandra Putranto, menjelaskan burnout merupakan bentuk kelelahan emosional, fisik, dan mental yang muncul akibat stres berkepanjangan di lingkungan kerja.Menurutnya, kondisi ini terjadi ketika beban pekerjaan yang tinggi tidak sebanding dengan dukungan atau sumber daya yang tersedia.Kasandra mengutip pernyataan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2019, yang menyebut burnout sebagai sindrom yang muncul akibat stres di tempat kerja yang dibiarkan tanpa penanganan yang memadai.Secara umum, burnout memiliki tiga dimensi utama. Pertama, kelelahan fisik yang ditandai dengan rasa letih berkepanjangan, gangguan tidur, dan penurunan daya tahan tubuh.Kedua, gejala psikologis seperti hilangnya semangat kerja, merasa tidak dihargai, hingga mudah tersulut emosi. Ketiga, burnout juga terlihat dari perilaku kerja yang berubah, misalnya penurunan produktivitas, sikap sinis terhadap pekerjaan, dan kecenderungan untuk sering absen.Untuk mencegah kondisi ini, Kasandra menyarankan agar individu mulai dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental. Hal ini dapat dilakukan melalui pemeriksaan psikologis secara rutin serta deteksi awal terhadap gejala stres dan burnout.Manajemen waktu yang baik juga menjadi kunci penting. Tentukan jam kerja yang wajar, hindari melakukan banyak tugas sekaligus, dan fokus pada prioritas. Selain itu, peningkatan kapasitas diri melalui pelatihan atau pengembangan keterampilan bisa memberikan kepercayaan diri dan rasa kontrol terhadap pekerjaan.Membangun sistem pendukung sosial pun tak kalah penting. Menjaga komunikasi yang sehat dengan atasan dan rekan kerja serta berpartisipasi dalam komunitas yang positif bisa membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih suportif.Ia juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Luangkan waktu untuk bersama keluarga, menjalankan hobi, atau melakukan aktivitas relaksasi seperti yoga dan meditasi agar kesejahteraan mental tetap terjaga.Di tingkat organisasi, Kasandra mendorong agar tempat kerja menciptakan atmosfer yang terbuka, suportif, dan responsif terhadap keluhan atau masukan dari karyawan.Sebagai langkah pemulihan, ia menyarankan untuk tidak ragu mengambil cuti jika dibutuhkan, guna memberi ruang bagi tubuh dan pikiran untuk beristirahat.Bagi individu yang merasa memerlukan bantuan lebih lanjut, berkonsultasi dengan psikolog atau konselor profesional bisa menjadi pilihan yang bijak. Beberapa pendekatan terapi yang direkomendasikan termasuk mindfulness, terapi perilaku kognitif (CBT), dan behavior activation.Jika berbagai upaya tersebut belum membuahkan hasil, Kasandra menyarankan agar seseorang mengevaluasi kembali tujuan kariernya. Refleksi terhadap nilai-nilai pribadi dan kepuasan dalam bekerja bisa membuka jalan menuju perubahan peran atau mencari pekerjaan yang lebih sesuai.Terakhir, bila beban kerja terasa terlalu berat, penting untuk menyampaikannya secara asertif kepada atasan. Diskusikan kemungkinan penyesuaian tanggung jawab atau pengaturan kerja yang lebih fleksibel demi menjaga kesehatan mental jangka panjang.