JF3 2025 (dok. JF3 2025)JAKARTA - Sustainable fashion atau fesyen berkelanjutan merupakan pendekatan dalam industri fashion yang berfokus pada produksi dan konsumsi pakaian yang ramah lingkungan. Konsep sustainable fashion kini semakin digaungkan, seperti pada pagelaran Jakarta Fashion and Food Festival (JF3) 2025.Semangat sustainable fashion tersebut terlihat pada Indonesia Fashion Chamber (IFC) di JF3 2025, yang terdiri dari BOOLAO X DOTS Indonesia, Ha•Pe X Wiralagabae, dan The Theme X Irma Joeda. Mereka mempresentasikan produk fashion dengan tema Synchronization of Nature.Berasal dari frasa sinkronisasi alam, tema ini menyatukan tiga koleksi unik melalui harmoni bersama alam. Terinspirasi dari deburan ombak dan keindahan bunga-bunga yang bermekaran, setiap desain menangkap keseimbangan puitis.Keseimbangan tersebut tepatnya di mana gerakan, keheningan, dan alam menjadi inspirasi utama dalam dunia mode. Seperti kolaborasi The Theme yang konsisten di bidang aksesoris dan Irmasari Joedawinata, yang mengsung tema Senandika Bakuni yang artinya adalah ungkapan isi hati bunga lily.Koleksi mereka membawa keindahan dari bunga lily dengan warna-warna yang meliputi hitam, cokelat, dan putih. Mereka juga menyuarakan terkait sustainable fashion melalui cerita dari brand masing-masing.“Sustainable itu banyak arahnya ya, dari kita buat baju yang bisa dipakai ke mana saja, jadi orang nggak perlu banyak beli, itu juga sustainable. Untuk harganya ada yang mahal dan ada yang tidak, dilihat dari bahannya, pembuatannya. Setiap brand punya storytellingnya sendiri di balik sustainablity,” kata pihak dari The Theme, Novi Susanti, di Summarecon Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Minggu, 27 Juli 2025.Kemudian BOOLAO berkolaborasi dengan DOTS Indonesia, mempersembahkan koleksi bertajuk “DEBUR”. Koleksi ini menampilkan eksplorasi tekstil dan desain yang terinspirasi dari elemen alami di tepi pantai, seperti buih ombak, pasir, dan ketenangan laut.Sementara itu, Yuliana Wu melalui brandnya Ha•Pe menciptakan koleksi siap pakai bernuansa vintage dan etnik, yang menonjolkan kenyamanan, detail artistik, dan pesona budaya.Desain tersebut mencerminkan perpaduan harmonis antara tradisi dan sensibilitas modern. Tak hanya itu, melalui brandnya, Yuliana Wu juga mengaku mengusung sustainable fashion yang terjangkau dengan pemanfaatan limbah.“Ketika semakin sering kita mengusung sustainable, orang akan semakin tahu maknanya dari sustainable itu. Dari brand saya sendiri, saya memanfaatkan limbah yang harusnya dibuat, mengcreate sesuatu,” pungkas Yuliana Wu.