Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung/ANTARA/Lia Wanadriani SantosaJAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyambangi Rumah Duka Sentosa, kompleks RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, untuk berbelasungkawa atas kepergian ekonom senior Kwik Kian Gie.Secara pribadi, Pramono telah mengenal Kwik sejak akhir tahun 1997 atau saat terjadi perubahan PDI menjadi PDI Perjuangan.Kwik pernah menjadi politikus PDIP, satu partai yang sama dengan Pramono. Pramono mengaku dirinya masih berkomunikasi dengan Kwik Kian Gie beberapa bulan lalu."Saya adalah orang yang menaruh hormat kepada Pak Kwik. Dua bulan lalu saya masih berkomunikasi dengan Pak Kwik, baik lewat WhatsApp maupun secara langsung," kata Pramono kepada wartawan, Rabu, 30 Juli.Ada satu nasihat dari Kwik yang lekat dalam ingatan Pramono setelah dirinya menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Kwik, disebut Pramono, menaruh perhatian besar pada kebijakan bantuan sosial Pemprov DKI."Ada beberapa nasihat beliau ketika saya jadi gubernur, yang termasuk yang saya pikirkan. Program-program untuk Jakarta pintar, Jakarta sehat, social safety net itu jangan dikurangi. Itu nasihat singkat Pak Kwik," tutur Pramono. Bagi Pramono, Kwik Kian Gie merupakan tokoh bangsa yang selalu konsisten dengan apa yang menjadi pilihannya. Di mana, Kwik ingin mewujudkan sistem ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat secara riil."Hanya memang eranya ketika Pak Kwik menjadi Menko Perekonomian di era Gus Dur yang kemudian menjadi Menteri Bappenas, itu era krisis. Sehingga banyak persoalan yang ada di dalam bangsa ini, apa yang jadi keinginan Pak Kwik tidak banyak yang bisa diwujudkan," jelas Pramono.Kwik Kian Gie wafat pada Senin, 28 Juli malam di RS Medistra Jakarta pada usia 90 tahun. Menurut Politikus PDI-P Andreas Hugo Pareira, Kwik sempat menjalani perawatan selama beberapa pekan karena gangguan pencernaan sebelum mengembuskan napas terakhir.Jenazah ekonom kelahiran Juwana, Pati, Jawa Tengah, 11 Januari 1935 itu kemudian disemayamkan di RSPAD Gatot Soebroto.Jenazah Kwik Kian Gie rencananya akan dikremasi pada Kamis, 31 Juli pukul 11.00 WIB, dalam upacara tertutup yang hanya dihadiri keluarga.Kwik dikenal sebagai salah satu tokoh pemikir ekonomi Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas di era Presiden Abdurrahman Wahid dan Menteri Koordinator Perekonomian pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri.