Kepala SKK Migas Djoko Siswanto, Selasa (3/12/2024). Foto: Fariza/kumparanSatuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan produksi minyak mentah dari sumur masyarakat bisa mencapai 100.000 barel per hari (bopd).Berdasarkan Peraturan Menteri (Permen) ESDM No 14 Tahun 2025, saat ini pemerintah memperbolehkan pengelolaan sumur masyarakat bisa dikelola oleh koperasi, BUMD, hingga UMKM di daerah.Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, mengatakan baru ada tiga provinsi yang menyerahkan hasil inventarisasi jumlah sumur masyarakat, yaitu Provinsi Jambi, Sumatera Selatan, dan Aceh."Total ada 30-an ribu lebih, yang saya ingat tadi Jambi, Sumatera Selatan, Aceh. Semua termasuk kabupatennya ada semua," ungkapnya kepada awak media di kantor Kementerian ESDM, Selasa (29/7).Djoko menyebutkan masing-masing sumur memiliki potensi minyak mentah 1-2 barel per hari (bopd). Dengan demikian, sudah ada lebih dari potensi tambahan lifting minyak dari sumur masyarakat sekitar 30.000 bopd.Dia pun menargetkan penambahan lifting minyak nasional dari sumur masyarakat ini segera tercatat, setidaknya pada awal Agustus 2025."Satu sumur bisa 3 barel. Ini lebih dari 30.000 baru 3 provinsi. Itu, kali 3, 90.000. Kalau 2 barel 60.000. Satu barel 30.000. Nanti kalau dari masing-masing provinsi lain, kondisinya bisa besar sekali," jelas Djoko.Kementerian ESDM sendiri menargetkan inventarisasi jumlah sumur masyarakat dari pemerintah daerah (Pemda) bisa selesai pada 5 Agustus 2025. Djoko memprediksi jumlah sumur masyarakat bisa mencapai 100.000.Dengan demikian, jika rata-rata setiap sumur memproduksi 1 barel per hari, maka penambahan produksi minyak mentah nasional bisa bertambah 100.000 bopd hanya dari program sumur masyarakat."Nanti kalau dari masing-masing provinsi lain kan kondisinya bisa besar sekali. Saya sih melihat potensi ya, bisa 100.000 barel. Potensi loh, belum kita ini kan (selesai inventarisasi)," ungkap Djoko.Jika hal tersebut bisa tercapai, maka produksi minyak mentah secara nasional bisa jauh melampaui target yang ditetapkan dalam APBN 2025 sebesat 605.000 bopd. Adapun realisasi produksi saat ini berada di kisaran 579.000 bopd."Makanya saya pengen Agustus, enggak usah ngomong yang 100.000 deh, yang 30.000 dulu, 30.000 sumur ini yang sudah resmi kita dapat dari Gubernur kan," pungkas Djoko.