Fakta di Balik Isu Bumi Gelap Total 2 Agustus 2025

Wait 5 sec.

Ilustrasi Gerhana Total Matahari (ANTARA)JAKARTA - Media sosial akhir-akhir ini diramaikan dengan kabar Bumi akan mengalami kegelapan total selama 6 menit pada 2 Agustus akibat gerhana matahari total.Kabar ini menyebar luas melalui video pendek, unggahan gambar, hingga pesan berantai di WhatsApp, memicu rasa penasaran dan kekhawatiran di kalangan masyarakat.Namun, benarkah fenomena ini akan terjadi pada 2 Agustus 2025? Berikut ini fakta-faktanya yang disitat dari laman The Mirror US, Sabtu 26 Juli.Tidak ada gerhana matahari, baik total, cincin, maupun sebagian yang akan terjadi pada 2 Agustus 2025. Informasi yang viral di media sosial ternyata keliru dan sebenarnya merujuk pada prediksi gerhana matahari total yang akan terjadi dua tahun kemudian, yaitu pada 2 Agustus 2027.Mengutip data dari National Aeronautics and Space Administration (NASA) berjudul "Eclipse Predictions", tidak ada peristiwa gerhana matahari yang dijadwalkan pada tanggal tersebut pada 2025. Gerhana matahari total yang dimaksud akan terjadi pada 2 Agustus 2027, dan dianggap sebagai salah satu peristiwa astronomi paling spektakuler dalam satu abad.Gerhana ini akan berlangsung selama 6 menit 23 detik, menjadikannya gerhana matahari total terlama sejak 1991 hingga 2114. Fenomena tersebut juga hanya akan terlihat di wilayah Eropa Selatan, Afrika Utara, dan Timur Tengah, termasuk negara-negara, seperti Spanyol, Maroko, Aljazair, Libya, Mesir, Arab Saudi, dan Yaman.Kota Luxor di Mesir diprediksi menjadi lokasi terbaik untuk menyaksikan kegelapan total dengan durasi maksimal. Gerhana matahari total 2027 memiliki beberapa keunikan seperti berikut ini.Durasi totalitas 6 menit 23 detik jauh lebih lama dibandingkan rata-rata gerhana total yang biasanya berlangsung kurang dari tiga menit.Pada saat itu, Bumi berada di aphelion (titik terjauh dari Matahari), membuat Matahari tampak lebih kecil, sementara Bulan berada di perigee (titik terdekat ke Bumi), sehingga tampak lebih besar. Kombinasi ini memperpanjang durasi kegelapan.Bayangan Bulan dengan lebar sekitar 258 kilometer akan melintasi tiga benua, memberikan kesempatan kepada jutaan orang untuk menyaksikan fenomena.Sayangnya, Indonesia tidak termasuk dalam jalur totalitas gerhana matahari 2027. Menurut NASA, wilayah Indonesia hanya akan mengalami gerhana matahari sebagian dengan cakupan kecil, sehingga tidak akan terjadi kegelapan total seperti malam hari. Masyarakat Indonesia dapat menyaksikan fenomena ini secara daring melalui siaran langsung dari wilayah totalitas.Kabar Bumi akan gelap total pada 2 Agustus 2025 akibat gerhana matahari adalah hoaks. Fenomena gerhana matahari total yang sebenarnya akan terjadi pada 2 Agustus 2027, dan hanya dapat disaksikan di wilayah tertentu, seperti Eropa Selatan, Afrika Utara, dan Timur Tengah. Indonesia hanya akan mengalami gerhana sebagian, bukan kegelapan total.