Wamenaker Usul Biaya Sekolah Kedokteran-Farmasi Bisa Utang, Dibayar saat Bekerja

Wait 5 sec.

Wamenaker Immanuel Ebenezer Gerungan (Noel) di FGD bersama pengusaha tekstil di Jakarta, Senin (17/3/2025). Foto: Dok. KemnakerUsulan mengenai pembiayaan atau utang untuk sekolah profesi bagi lulusan kedokteran dan farmasi muncul dari Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer. Hal ini disebut penting untuk mendorong penyerapan tenaga kerja baru.Usulan ini muncul karena sosok yang akrab disapa Noel tersebut melihat lulusan sarjana kesehatan menjadi salah satu penyumbang angka pengangguran.“Kemudian sarjana-sarjana kesehatan kayak kedokteran (dan farmasi), itu penyumbang besar juga di angka pengangguran sarjana. Misalnya regulasi, mereka harus ambil sekolah profesi," kata Noel kepada kumparan, Sabtu (26/7).Nantinya, utang atau pembiayaan untuk sekolah profesi bisa melibatkan perbankan. Dengan skema yang diusulkan Noel, biaya pendidikan bisa ditanggung terlebih dahulu oleh negara dan bank. Setelah itu, barulah para lulusan sarjana kesehatan dapat membayar utang atau pembiayaan tersebut ketika sudah bekerja.“Sekolah profesi, ya sudah misalnya ada skema pembayaran. Pembayarannya ya negara kerja sama dengan bank. Nanti kalau mereka mau bekerja, potong gajinya gitu loh,” jelas Noel.Skema potong gaji ini juga sejalan dengan beberapa usulan pihak lain mengenai student loan untuk pendidikan. Nantinya, mahasiswa dari perguruan tinggi atau universitas bisa meminjam pembiayaan atau utang dari bank, kemudian membayarnya ketika lulus dan bekerja.Terkait pendidikan atau sekolah profesi di sektor kesehatan, Noel melihat diperlukan peninjauan ulang untuk aturan yang ada. Hal ini agar lapangan kerja dapat meningkat seiring dengan menurunnya angka kemiskinan.“Jangan dipersulit. Kadang-kadang mereka sekolah profesi dibuat kadang-kadang nggak lulus sampai 2-3 kali. Kalau saya lihat ini kayak mafia nih. Para mafia-mafia kesehatan. Mafia-mafia regulasi,” ujarnya.