Thailand Setujui Rencana Gencatan Senjata dengan Kamboja

Wait 5 sec.

Seorang tentara mengendarai kendaraan militer di Provinsi Buriram, setelah Thailand mengerahkan jet tempur F-16 untuk mengebom target di Kamboja setelah serangan artileri dari kedua belah pihak yang menewaskan warga sipil, Thailand, 25 Juli 2025. Foto: REUTERS/Athit PerawongmethaThailand menyetujui rencana gencatan senjata dengan Kamboja dan memulai dialog bilateral untuk mengakhiri perang yang telah menewaskan sedikitnya 33 orang.Dikutip dari AFP, Minggu (27/7), pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Thailand muncul setalah Presiden AS Donald Trump mengatakan telah berbicara dengan pemimpin kedua negara di Asia Tenggara tersebut. Trump mengatakan Thailand dan Kamboja sepakat untuk bertemu dan menyusun rencana gencatan senjata.Ilustrasi peta Thailand dan Kamboja. Foto: sasirin pamai/ShutterstockKementerian Thailand mengonfirmasi panggilan telepon antara Trump dan Penjabat Perdana Menteri Phumtham Wechayachai, dan mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diunggah di X bahwa "Thailand pada prinsipnya setuju untuk melakukan gencatan senjata.""Namun, Thailand ingin melihat niat tulus dari pihak Kamboja," tambahnya.Phumtham juga meminta Trump untuk menyampaikan kepada pihak Kamboja bahwa Thailand ingin menyetujui dialog bilateral sesegera mungkin untuk menghasilkan langkah-langkah dan prosedur bagi gencatan senjata dan pada akhirnya penyelesaian konflik secara damai.Kamboja juga telah menyerukan gencatan senjata segera dengan Thailand. Hal tersebut disampaikan utusan Kamboja untuk PBB."Kamboja meminta gencatan senjata segera, tanpa syarat, dan kami juga menyerukan solusi damai untuk sengketa ini," kata Duta Besar Kamboja Chhea Keo setelah pertemuan tertutup Dewan Keamanan yang dihadiri oleh Kamboja dan Thailand, Jumat (25/7) waktu setempat, dikutip dari AFP.