Lesunya Pasar Fesyen, Induk Louis Vuitton Pertimbangkan Jual Marc Jacobs

Wait 5 sec.

Kantor Louis Vuitton di New York Amerik (@LouisVuitton)JAKARTA - Perusahaan induk Louis Vuitton, LVMH, berencana untuk menjual merek fesyen mereka, Marc Jacobs, karena raksasa produk mewah tersebut menghadapi penurunan permintaan.Konglomerat yang berbasis di Paris ini menaungi berbagai merek termasuk Louis Vuitton, Dior, dan Moët Hennessy, telah mendekati calon pembeli, termasuk pemilik Reebok, Authentic Brands, terkait penjualan label fesyen yang telah dimilikinya sejak 1997.Seperti dilansir dari Financial Times, Sabtu 26 Juli, orang yang mengetahui masalah ini mengatakan CEO LVMH Bernard Arnault tengah menjajaki penjualan merek Marc Jacobs karena permintaan barang-barang kelas atas yang mengalami penurunan.Harga saham grup ini telah anjlok 19% selama setahun terakhir, didorong oleh penurunan di sektor barang mewah. LVMH dan para pesaingnya telah dirugikan oleh kombinasi ketidakpastian perdagangan yang memengaruhi konsumen di seluruh dunia, melemahnya permintaan dari pembeli China, dan kenaikan harga telah membuat konsumen AS enggan membeli barang mewah.Perundingan tersebut, yang pertama kali dilaporkan oleh The Wall Street Journal, masih berlangsung dan tidak ada jaminan bahwa kesepakatan akan tercapai, ungkap sumber tersebut. LVMH dan Authentic Brands menolak berkomentar.LVMH menyatakan laba operasionalnya turun 15% sedikit di atas € 9 miliar pada paruh pertama tahun ini, kinerja yang sedikit lebih baik daripada perkiraan para analis. Bisnis inti fesyen dan barang-barang kulit LVMH melaporkan penurunan tajam dalam penjualan kuartalan, menyoroti melemahnya permintaan barang-barang mewah setelah periode kenaikan harga dan meningkatnya ketidakpastian ekonomi.Dalam laporan keuangan, kepala keuangan LVMH, Cécile Cabanis, mengatakan bahwa perusahaan, terbuka untuk menjual merek-merek yang tidak sesuai dengan portofolionya. Hal ini merujuk pada keputusan untuk melepas saham di label fesyen Off-White dan Stella McCartney tahun lalu.“Kami tidak akan mempertahankan merek jika kami yakin merek tersebut bukan tambahan yang bagus, atau kami bukan operator yang tepat untuk mengoperasikannya,” kata Cabanis.Kesepakatan besar terakhir LVMH adalah akuisisi perusahaan perhiasan AS, Tiffany, senilai US$ 16,2 miliar. Perusahaan ini didirikan pada 1984 oleh Marc Jacobs, merek eponim ini dikenal dengan tas desainer dan aksesori mewahnya.Jacobs menjabat sebagai direktur kreatif LVMH antara tahun 1997 dan 2014. Di tengah lesunya aktivitas transaksi, grup mode Italia, Prada, mencapai kesepakatan senilai US$ 1,38 miliar untuk membeli rivalnya, Versace, dari Capri Holdings, dengan harga US$ 200 juta.