Menkomdigi Minta Kampus Jadi Garda Terdepan Cetak Talenta Digital

Wait 5 sec.

Menkomdigi Meutya Hafid menyampaikan orasi ilmiah bertema "Sinergitas Dalam Akselerasi Transformasi Digital" dalam acara Dies Natalies ke-13 IBI Kosgoro 1957 di Kampus IBI-K 57, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (25/07/2025). ANTARAJAKARTA - Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid meminta perguruan tinggi untuk menjadi garda terdepan dalam mencetak talenta digital yang tangguh secara etika dan siap menghadapi masa kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).“Kami ingin AI dan teknologi canggih lainnya tidak hanya dikuasai negara besar, tetapi juga menjadi alat kreasi anak-anak bangsa. Karena itu, kami ajak kampus-kampus untuk bergerak bersama,," kata Meutya dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu.Dalam puncak Dies Natalis ke-13 Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kosgoro 1957 di Jakarta, Jumat (25/7), Meutya mengatakan perguruan tinggi harus membekali mahasiswa dengan keterampilan digital dasar hingga keahlian di bidang AI.Hal itu dikarenakan pembangunan sumber daya manusia digital kini menjadi prioritas setelah penyelesaian infrastruktur digital yang masif dalam beberapa tahun terakhir.“Setelah jaringan dan infrastruktur hampir rampung, saatnya kita geser fokus ke pembangunan manusianya. Transformasi digital tidak akan berarti tanpa sumber daya manusia yang cakap dan siap menghadapi tantangan zaman,” ujarnya.Kementerian Komunikasi dan Digital menempuh pendekatan kolaboratif dengan melibatkan perguruan tinggi melalui program pelatihan kecakapan digital, penguatan literasi digital di kalangan mahasiswa, serta pengembangan keahlian di bidang keamanan siber dan kecerdasan buatan (AI).Kerja sama ini salah satunya diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MOU) antara Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Digital dan Sekretaris Jenderal PPK Kosgoro 1957 dan MoA antara Kepala BPSDM Komdigi dan Rektor IBI Kosgoro 1957."Hari ini Kementerian Komunikasi dan Digital melakukan sebuah kerja sama dengan IBI Kosgoro 1957 untuk tidak hanya membangun infrastrukturnya tapi membangun manusia-manusianya," ucap dia.Kemitraan dengan institusi pendidikan dipandang sebagai kunci dalam menciptakan generasi digital yang tidak hanya pintar secara teknis, tetapi juga bertanggung jawab secara sosial.“Negara tidak bisa bekerja sendiri. Kita butuh peran kampus dan mahasiswa untuk bersama-sama menciptakan ruang digital yang aman dan berdaya guna,” ujar Meutya.