Kompolnas Beberkan Pembahasan Anev Tewasnya Diplomat Kemlu: Penyebab Lebam Hingga Sidik Jari

Wait 5 sec.

Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Choirul Anam/FOTO: Rizky Adytia-VOIJAKARTA - Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Choirul Anam, membeberkan beberapa hal yang dipaparkan para ahli forensik saat kegiatan analisa dan evaluasi (Anev) terkait kasus tewasnya Diplomat Ahli Muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan, satu di antaranya hasil autopsi.Para ahli forensik yang dilibatkan dalam penanganan kasus tersebut antara lain, ahli autopsi, toksikologi, psikologi lain sebagainya."Autopsi juga dilakukan dengan sangat detail ya, termasuk bagaimana kondisi tubuh di luar yang terlihat kasat mata sampai bagaimana kondisi tubuh di dalam yang tidak kasat mata," ujar Anam kepada wartawan, Senin, 28 Juli.Kondisi luar tubuh yang dimaksud yakni mengenai bekas luka. Tim dokter forensik disebut menjelaskan penyebab lebam maupun memar yang ditemukan pada tubuh Arya Daru Pangayunan.Kemudian, kata Anam, tim toksikologi melakukan pemeriksaan bagian tubuh dalam. Tujuannya memastikan ada tidaknya zat kimia atau racun di organ tubuh diplomat Kemlu tersebut."Kedua juga kandungan-kandungan yang ada dalam tubuhnya apa saja lah. Itu yang ditemukan, itu yang dijelaskan lah," sebutnya.Tak hanya itu, pada kegiatan anev tersebut juga memaparkan menganai posisi sidik jari. Diketahui, tim Inafis yang melakukan pemeriksaan dan pencarian sidik jari di lokasi kejadian."Nah, sidik jari juga kami nanti akan menjelaskan posisi sidik jari di mana ya, cara ambilnya bagaimana, perbandingannya kayak apa," ucapnya.Kendati demikian, Anam menolak merinci hasil dari proses anev, termasuk mengenai ada tidaknya unsur pidana di balik kematian Arya Daru Pangayunan.Hal tersebut nantinya akan disampaikan langsung oleh Polda Metro Jaya. Tapi, ditegaskan proses penyelidikan yang dilakukan kepolisian telah seusai prosedur.  "Kami melihat sampai sejauh ini proses yang dilakukan transparan dan dapat akuntabel," kata Anam.Arya Daru Pangayunan ditemukan tewas di dalam indekost 'Gues House Gondia' kamar 105, Jalan Gondangdia Kecil, No 22, Kelurahan Cikini, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, Selasa, 8 Juli.Saat ditemukan, jasad Arya Daru Pangayunan dalam kondisi wajah tertutup plastik dan dililit lakban berwarna kuning. Saat ini, penyebab kematiannya belum diketahui.