Diabetes Mengancam, Dinkes Sebut Remaja Jakarta Kurang Olahraga-Duduk Seharian 

Wait 5 sec.

Sejumlah warga berolahraga saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di kawasan Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta, Minggu (13/4/2025). ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/rwa/am.JAKARTA - Wakil Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi OKtavia (Lies) mengungkap saat ini banyak warga berusia remaja di Jakarta terancam mengidap penyakit diabetes.Lies melihat, banyak remaja di Jakarta yang kurang menjaga pola hidup sehat, mulai dari jarang berolahraga dan diam di tempat sepanjang hari."Aktivitas kita lebih banyak duduk di depan komputer atau gadget bahkan untuk di anak-anak dan remaja yang usia sekolah termasuk apalagi di orang-orang kerja dan kurang beraktivitas fisik, kurang olahraga," kata Lies kepada wartawan, Senin, 28 Juli.Selain itu, menu makanan 4 sehat 5 sempurna juga belum menjadi prioritas. Mereka lebih suka memilih makanan yang tinggi kadar gula, garam, dan lemak."Kalau 20-30 tahun yang lalu, kita lebih sering dengar orang dengan penyakit diabetes di umur lansia. Kalau sekarang kan di umur muda, umur 30-40 sudah banyak yang menderita penyakit kencing manis, hipertensi," urai Lies.Oleh sebab itu, Dinas Kesehatan DKI akan menjalankan program membangun kebiasaan hidup sehat di sekolah-sekolah dengan meningkatkan aktivitas fisik dan membekali pengetahuan mengenai makanan-minuman sehat."Kita akan buat dalam bentuk permainan. Kita akan mulai dari kelompok anak SMA. Kalau mereka mempraktikkan aktivitas sehat, mereka bisa dapat poin. Nanti poinnya dikumpulkan, kita sediakan rewardnya," urai Lies."Kita akan mulai segera di beberapa SMA percontohan dulu di Jakarta, kita namakan program ini sebagai Jakstar karena ini bintang-bintang anak muda yang nanti ke depan kita harapkan sudah punya perilaku hidup sehat," tambahnya.Selain itu, Dinas Kesehatan juga membuka layanan konsultasi via telepon yang didampingi oleh psikolog profesional. Saluran ini akan membantu warga menyelesaikan masalah kesehatan mental."Jadi itu yang kita perlu lakukan supaya angka kemunculan penyakit tidak menular ini tidak semakin mudah," imbuh dia.