Italia Ciptakan Asisten AI untuk Bantu Warga Menilai Risiko Longsor

Wait 5 sec.

Ilustrasi landscape Italia (foto: dok pexels)JAKARTA  – Lebih dari satu juta orang di Italia tinggal di wilayah dengan risiko longsor tinggi atau sangat tinggi. Perubahan iklim diperkirakan akan memperburuk situasi tersebut. Hal ini disampaikan oleh lembaga penelitian publik Italia pada Rabu 30 Juli, bersamaan dengan peluncuran asisten kecerdasan buatan (AI) baru untuk membantu masyarakat menilai risiko tersebut.Institut Perlindungan dan Penelitian Lingkungan Italia (ISPRA) mengatakan bahwa perubahan iklim telah meningkatkan frekuensi badai yang lebih kuat, sehingga memperbesar risiko longsor dan banjir, bahkan menjangkau wilayah yang sebelumnya tidak terlalu terdampak.Menurut data ISPRA, persentase wilayah yang terpapar risiko longsor serius meningkat dari 8,7% pada tahun 2021 menjadi 9,5% pada tahun lalu. Sekitar 2,2% dari populasi Italia, atau sekitar 1,3 juta jiwa, kini tinggal di daerah yang tergolong berisiko tinggi."Italia tetap menjadi salah satu negara di Eropa yang paling rentan terhadap risiko longsor," ujar ISPRA. Lembaga itu juga menyebut beberapa bencana alam mematikan yang terjadi baru-baru ini, seperti longsor di Pulau Ischia pada 2022 dan banjir besar di wilayah Emilia-Romagna pada 2023.Asisten AI terbaru yang dikembangkan ini dirancang untuk membantu masyarakat mengakses dan menavigasi platform publik IdroGEO, sebuah sistem peta yang memuat data terkini mengenai ketidakstabilan tanah. Asisten ini dapat memberikan informasi dan menjawab pertanyaan pengguna secara interaktif.Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan warga terhadap bencana alam yang dipicu oleh perubahan iklim dan kondisi geologis di Italia.