Aksi menanam mangrove (Dok. KCN)JAKARTA - Menghirup udara segar di tengah pembangunan pesisir kini bukan lagi mimpi. Saat pohon-pohon mangrove tumbuh menghijau di pantai Jakarta Utara, ini bukan sekadar pemandangan yang menenangkan. Penanaman mangrove kini menjadi gaya hidup baru, bukan hanya untuk mempercantik alam, tapi juga sebagai aksi nyata menjaga bumi dan masa depan.Salah satu langkah inspiratif datang dari kawasan pesisir Marunda, di mana penghijauan dilakukan secara konsisten melalui penanaman mangrove.Hingga saat ini, kawasan ini telah ditanami mangrove sepanjang 900 meter. Pada Hari Mangrove Sedunia, 26 Juli 2025, aksi penanaman kembali dilakukan serentak sebagai bagian dari kampanye kesadaran lingkungan di Ibu Kota.Penanaman ini bukan langkah sesaat, tetapi bagian dari upaya jangka panjang. Total rencana penanaman mencapai 4 kilometer, yang ditargetkan rampung pada tahun 2027.Di tahap kedua tahun ini, sebanyak 100 meter kembali ditanami, melanjutkan tahap pertama yang telah dimulai sejak 2018. Adapun tahap ketiga akan menyusul sepanjang 2.500 meter, bersamaan dengan pembangunan Jalan Tol Akses Tanjung Priok.“Penanaman kali ini adalah penanaman mangrove tahap 2 sepanjang 100 meter dari 600 meter. Sebelumnya tahap 1 sudah dimulai sejak tahun 2018 sepanjang 900 meter dan tahap 3 akan sepanjang 2,5 kilometer bersamaan dengan pembangunan Jalan Tol Akses Tanjung Priok,” ujar Widodo Setiadi, Direktur Utama PT. Karya Citra Nusantara (KCN) dari keterangan resmi KCN.Lebih dari sekadar proyek hijau, langkah ini turut mendukung program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menargetkan penanaman 1 kilometer mangrove setiap tahunnya.Dengan total target 4 kilometer hingga 2027, kawasan pelabuhan Marunda justru melampaui target itu dan menjadi model inspiratif dalam penyediaan ruang hijau terbuka.“Dengan total penanaman mangrove sepanjang 4 kilometer yang diharapkan selesai pada 2027 ini dapat menambah portofolio kami di Pemprov DKI Jakarta mendukung rencana program penanaman mangrove per tahun sepanjang 1 kilometer,"tambah Widodo.Dalam peringatan Hari Mangrove Sedunia tahun ini, sebanyak 3.000 bibit mangrove jenis Rhizophora Mucronata ditanam bersama jajaran pemerintah DKI Jakarta.Jenis mangrove ini dipilih karena daya tahannya terhadap gelombang serta manfaat ekologisnya dalam mencegah abrasi dan menyediakan habitat bagi biota laut.Tak hanya itu, secara keseluruhan sudah tertanam 10 ribu bibit pohon mangrove di area seluas sekitar 800 meter persegi, menjadikannya sebagai langkah kolektif yang nyata.Kehadiran komunitas, warga lokal, hingga pemerintah daerah dalam kegiatan ini menunjukkan bahwa kepedulian terhadap lingkungan sudah menjadi bagian dari kesadaran kolektif masyarakat urban.“Secara umum sudah tertanam 10 ribu bibit pohon mangrove di area seluas sekitar 800 meter. Diharapkan dukungan dari semua pihak baik itu pihak swasta, komunitas, dan masyarakat untuk terus menanam pohon mangrove sepanjang tahun minimal 1 kilometer per tahun," kata Nirwono Joga, Ketua Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Pembangunan dan Tata Kota.Penanaman mangrove tidak lagi dianggap sebagai proyek sekunder, tapi sudah menjadi bagian dari gaya hidup ramah lingkungan di kota besar.Kegiatan serentak yang digelar di berbagai titik pesisir Jakarta, termasuk kawasan Marunda membuktikan bahwa pelestarian alam bisa berjalan berdampingan dengan pembangunan.Langkah seperti ini tidak hanya menciptakan pelabuhan yang hijau dan berkelanjutan, tapi juga membangkitkan semangat baru pada masyarakat bahwa menjaga bumi bisa dimulai dari satu bibit kecil yang ditanam pada hari ini.