Menteri ESDM Bahlil Lahadalia bersiap mengikuti rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/7/2025). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTOMenteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan lifting minyak nasional telah mencapai 608.000 barel per hari bph pada 30 Juli 2025.Angka tersebut melampaui target APBN Tahun Anggaran 2025, yang menetapkan target lifting minyak sebesar 605.000 bph sebagai salah satu indikator penerimaan negara.Bahlil mengungkapkan, sejak tahun 2008 hingga 2024, lifting minyak nasional tidak pernah mencapai target APBN. Pada 2024, realisasi lifting minyak nasional yakni 579.000 bph, jauh di bawah target sebesar 635.000 bph."Target APBN kita di tahun 2025 sebesar 605.000 barel per day. Hari ini saya baru keluar dari kantor, saya lihat di layar monitor yang online sudah mencapai 608.000 barel. Hari ini, lifting kita," ungkapnya saat acara Energi dan Mineral Festival 2025, Rabu (30/7).Namun, kata Bahlil, angka tersebut bukan merupakan realisasi lifting minyak secara akumulatif. Dia pun optimistis angkanya bisa tetap melampaui target APBN sepanjang tahun ini."Tapi belum akumulatif, ya kita doakan, saya mohon support bahwa Insyaallah atas berkat dan arahan serta perintah Bapak Presiden Prabowo untuk lifting kita harus bisa mencapai sesuai target APBN," tutur Bahlil.Menurutnya, tantangan besar dalam menggenjot lifting minyak di Indonesia adalah usia sumur-sumur migas yang sudah terlalu tua, yang mengakibatkan kondisi penurunan secara alamiah (natural decline).Salah satu solusi atas tantangan ini, Bahlil akan mengandalkan program reaktivasi sumur migas yang nganggur alias idle well untuk membantu peningkatan kinerja lifting minyak nasional, serta peran investasi dari perusahaan migas."Idle well kita masih banyak dan yang ketiga memang investasi di bidang migas ini luar biasa besarnya dengan risiko yang besar," jelas Bahlil.Kendati begitu, dia optimistis target jangka panjang lifting minyak di rentang 900.000 bph hingga 1 juta bph bisa tercapai, apalagi usai menghadiri CEO Forum dengan SKK Migas dan para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS)."Rasanya sih ada secercah harapan untuk kita menuju pada perbaikan lifting untuk mencapai target APBN 2029 sampai 2030 harus minimal kurang lebih sekitar 900 ribu barel per day," tandas Bahlil.Sebelumnya, SKK Migas mencatat realisasi lifting minyak sepanjang Januari-Juni 2025 alias semester I 2025 mencapai 578 ribu barel per hari (bph). Meski realisasinya lebih tinggi dari tahun lalu, angka tersebut baru 95,5 persen dari target APBN 2025.