Jerome Powell Foto: REUTERS/Joshua RobertsBank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed), mempertahankan suku bunga acuan 4,25-4,50 persen pada Rabu (30/7) waktu setempat. Namun, pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell, justru mengikis harapan bahwa penurunan suku bunga akan dimulai pada September. Hal ini berpotensi memicu kemarahan Presiden Donald Trump yang sebelumnya mendesak penurunan bunga secara cepat dan signifikan.Dilansir Reuters, Powell menegaskan bahwa fokus utama The Fed adalah mengendalikan inflasi, bukan mengakomodasi permintaan Trump terkait penurunan biaya pinjaman pemerintah atau suku bunga. Ia menyebutkan bahwa risiko tekanan inflasi dari kebijakan perdagangan dan kebijakan lainnya yang diambil oleh pemerintahan Trump masih terlalu tinggi untuk memungkinkan pelonggaran kebijakan moneter saat ini.Meski masih ada dua bulan penuh sebelum pertemuan The Fed berikutnya pada 16–17 September, Powell menyatakan bahwa pihaknya masih dalam tahap awal memahami dampak kebijakan baru Trump, termasuk revisi tarif impor, terhadap inflasi, lapangan kerja, dan pertumbuhan ekonomi. "Ini masih tahap yang sangat awal," kata Powell dalam konferensi pers.Komentar tersebut membuat investor mengurangi ekspektasi bahwa akan ada penurunan suku bunga pada September menjadi kurang dari 50 persen, dari sebelumnya hampir 70 persen sebelum pertemuan ini dimulai. Imbal hasil obligasi pemerintah AS naik, sementara indeks saham S&P 500 dan Dow Jones ditutup sedikit melemah.Donald Trump dan Jerome Powell Foto: Carlos Barria/ReutersMenurut Bill Adams, kepala ekonom di Comerica Bank, Powell memberikan sinyal bahwa The Fed akan menunggu dan melihat dampak tarif terhadap inflasi sebelum mengambil langkah. Ia memproyeksikan penurunan suku bunga baru akan dilakukan pada pertemuan terakhir di bulan Desember. "Jika tingkat pengangguran tetap stabil dan tarif mendorong inflasi naik, akan sulit membenarkan pemangkasan bunga dalam beberapa bulan ke depan," ujarnya.Keputusan kebijakan terbaru The Fed diambil melalui pemungutan suara 9–2, yang tergolong langka di lembaga yang biasa mengambil keputusan secara konsensus. Dua gubernur The Fed diketahui menyatakan dissent untuk pertama kalinya dalam lebih dari 30 tahun.Trump sempat menyindir Powell dengan julukan "Terlalu Lambat" karena menolak menurunkan suku bunga. Namun Powell mengatakan bahwa ia berharap bisa membuat keputusan yang tepat waktu, tidak terlalu cepat sehingga inflasi kembali muncul, dan tidak terlalu lambat hingga pasar tenaga kerja terganggu.