Mobil Traga di booth Isuzu saat gelaran pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 di ICE BSD, Tangerang, Kamis (24/7/2025). Foto: Aditia Noviansyah/kumparanTak cuma kendaraan penumpang (PC), pasar kendaraan niaga (CV) mengalami koreksi dari awal tahun hingga Juni ini. Penyebabnya bermacam-macam, mulai dari kebijakan pemerintah terkait opsen pajak, ketidakpastian politik, hingga regulasi kredit.PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) mencatat penyerapan pasar kendaraan niaga periode Januari-Juni terkoreksi 7 persen. Hingga kini perusahaan masih mengupayakan penguatan di beberapa sektor yang justru tetap menggeliat."Awal tahun ada implementasi opsen dan PPN 12 persen yang akibatnya tadinya order-order yang harusnya direalisasi kuartal satu, ketarik ke kuartal 4 tahun lalu, akibatnya kuartal 1 jadinya turun," buka Business Solution Director PT IAMI Rokky Irvayandi saat ditemui di ICE BSD, Tangerang, Senin (28/7).Isuzu Giga. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan"Namun di kuartal 2 sudah kembali normal, di bulan Juni saja share kami sudah 30 persen, jadi kembali normal. Memang kalau dilihat Januari sampai Juni akhirnya kelihatan turun, target (sampai akhir tahun) 30 persenan lah," tambahnya lagi.Keberhasilan penguasaan pasar itu didukung oleh ragam model komersial Isuzu seperti Traga yang mengisi medium pikap, truk ringan lewat ELF NMR maupun NMR, juga truk medium Giga. Semuanya menjadi andalan di sektor logistik."Kan enggak semuanya jelek, kalau lebih detail lagi sektor-sektor bisnis seperti mining kurang oke tahun ini, tapi yang lain juga ada yang oke misalnya agrikultur, transportasi, akomodasi, distributor ritel, nah paling strateginya fokus di situ," ungkapnya.Kegiatan konvoi 50 Isuzu Menemani di Jalan. Foto: Fitra Andrianto/kumparanBerdasarkan catatan internal IAMI, pangsa pasar untuk ketiga segmen yang diisi periode Januari-Juni 2025 mencapai 45,3 persen di medium pikap, kemudian ELF keseluruhan mencapai 23,9 persen, kemudian Giga di angka 17,9 persen.Sebelumnya Isuzu membidik pangsa pasar kendaraan niaga sebesar 33,4 persen pada tahun ini, berangkat dari keyakinan pemulihan ekonomi pada akhir 2024, yang dibuktikan dengan capaian market share 30,5 persen pada 2024 dengan penjualan 27.984 unit. Angka itu naik 2,8 persen dibanding 2023."Sebenarnya kami berharap di semester dua pengeluaran pemerintah naik, dengan begitu permintaan terhadap kendaraan naik lagi. Kemudian BI rate turun, memang enggak direct ke landing rate, tapi kami harap mulai terasa pemulihannya," tuntas Rokky.