Lalu Lintas Sungai Musi Dihentikan Sementara Selama Festival Bidar HUT RI ke-80

Wait 5 sec.

Kepala KSOP Palembang, Laksamana Pertama TNI Idham Faca. ANTARA / M Imam PramanaPALEMBANG - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Palembang, Sumatera Selatan, akan menghentikan sementara lalu lintas kapal di Sungai Musi selama pelaksanaan Festival Perahu Bidar pada 15–17 Agustus 2025. Festival ini digelar dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia. “KSOP Palembang menghentikan sementara lalu lintas kapal di Sungai Musi untuk kegiatan Bidar dalam rangka perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia,” ujar Kepala KSOP Palembang, Laksamana Pertama TNI Idham Faca di Palembang, Antara, Jumat, 1 Agustus.  Menurut Idham, pemberitahuan resmi telah disampaikan kepada Pemerintah Kota Palembang agar pelaksanaan festival dapat berlangsung dengan aman dan lancar. “Kita berharap kegiatan ini, yang merupakan kebanggaan warga Kota Palembang, dapat berlangsung meriah dan sukses,” katanya. Festival Perahu Bidar merupakan perlombaan balap perahu tradisional yang diisi oleh para pendayung dari berbagai daerah. Lomba ini menjadi bagian dari tradisi warga Palembang dalam menyambut Hari Kemerdekaan RI. Ajang tahunan ini selalu digelar di Sungai Musi, dengan latar Jembatan Ampera yang ikonik. Ribuan warga biasanya memadati tepian sungai, jembatan Ampera, Jembatan Musi VI, bahkan turut menyaksikan dari perahu-perahu kecil milik warga sekitar. Pemerintah Kota Palembang menargetkan jumlah penonton Festival Bidar 2025 dapat melampaui 60.000 orang, mengingat antusiasme masyarakat yang tinggi dalam beberapa tahun terakhir. Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang, Sulaiman Amin, mengatakan tahun lalu jumlah penonton festival mencapai sekitar 60.000 orang. Tahun ini, ia optimistis jumlah itu bisa bertambah seiring meningkatnya minat wisatawan domestik maupun mancanegara. “Festival Perahu Bidar 2025 akan digelar pada 15–17 Agustus di Sungai Musi, bertepatan dengan perayaan HUT RI,” ujar Sulaiman.  Festival ini bukan hanya tradisi budaya, tetapi juga menjadi penggerak roda ekonomi daerah. Kehadiran pengunjung dalam jumlah besar diyakini akan memberikan dampak positif bagi pelaku UMKM dan sektor pariwisata di Kota Pempek tersebut.