Maruf Amin Dukung Jokowi Dua Periode dalam Sejarah Hari Ini, 1 Agustus 2018

Wait 5 sec.

Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo (kiri) dan Ma'ruf Amin (kanan) melambaikan tangan seusai mendaftarkan diri di gedung KPU, Jakarta, Jumat (10/08/2018). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)JAKARTA – Sejarah hari ini, tujuh tahun yang lalu, 1 Agustus 2018, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ma’ruf Amin mendukung pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) bisa dua periode. Ia tak peduli dengan kritik kepemimpinan Jokowi yang buruk. Jokowi sudah dianggapnya berhasil.Sebelumnya, Jokowi kembali berlaga dalam Pilpres 2019. Kondisi itu memunculkan pro dan kontra. Ada yang menganggap Jokowi sosok yang tepat. Ada pula yang menganggap kepemimpinan Jokowi sudah cukup. Semuanya karena Jokowi dianggap tak maksimal sebagai Presiden Indonesia.Kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi) periode pertama penuh liku. Namun, Jokowi dianggap berhasil mengingkatkan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Kehadiran infrastruktur itu menegaskan komitmen Jokowi terhadap pemerataan pembangunan.Jokowi pun tak lupa menegakkan reformasi birokrasi. Tujuannya supaya aparatur sipil negara bisa bekerja dengan maksimal. Kondisi itu didukung pula dengan andil Jokowi mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berkerja menangkap koruptor.Rakyat Indonesia pun boleh berbangga. Namun, bukan berarti Jokowi luput dari kritikan dan kecaman. Jokowi dianggap tak bisa memaksimalkan posisinya sebagai Presiden Indonesia. Kondisi itu terlihat dengan mudahnya Jokowi memberikan izin eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam Indonesia.Indonesia dianggap merugi. Lawan politik Jokowi, Prabowo Subianto tak mau kalah. Ia menegaskan bahwa kepemimpinan Jokowi membuat banyak negara meramalkan Indonesia tak ada lagi tahun 2030. Prabowo meyakini ciri-cirinya sudah terlihat.Rakyat Indonesia diam saja kala sumber daya alamnya diambil asing. Rakyat Indonesia diam saja kala 80 persen tanah seluruh negara dikuasai 1 persen rakyat. Prabowo pun meminta rakyat Indonesia stop berpura-pura. Kesalahan Jokowi harus diakhiri supaya Indonesia tetap berada di jalur yang tepat.“Tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030. Bung! Mereka ramalkan kita ini bubar, elite kita ini merasa bahwa 80 persen tanah seluruh negara dikuasai 1 persen rakyat kita, nggak apa-apa. Bahwa hampir seluruh aset dikuasai 1 persen, nggak apa-apa.”“Bahwa sebagian besar kekayaan kita diambil ke luar negeri tidak tinggal di Indonesia, tidak apa-apa. Ini yang merusak bangsa kita, saudara-saudara sekalian! Semakin pintar, semakin tinggi kedudukan, semakin curang! Semakin culas! Semakin maling! Tidak enak kita bicara, tapi sudah tidak ada waktu untuk kita pura-pura lagi,” ungkap Prabowo sebagaimana dikutip laman detik.com, 19 Maret 2018.Kritik terus berdatangan kepada Jokowi. Namun, bukan berarti dukungan terhadap Jokowi berhenti. Ma’ruf Amin pun jadi yang terdepan mendukung Jokowi. Ketua MUI itu terang-terangan mendukung Jokowi supaya berkuasa kembali di periode dua pada 1 Agustus 2018.Ma'ruf Amin yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum MUI era 2015-2020. (ANTARA)Dukungan yang diberikan Ma’ruf beralasan. Program-program Jokowi dianggap punya manfaat besar bagi rakyat Indonesia. Utamanya urusan kartu-kartu sehat Jokowi, dari Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat.Ma’ruf memuji pemahaman agama Jokowi yang cukup baik. Jokowi pun tak segan-segan berdiskusi kala ada masalah yang tak dikuasainya soal agama. Belakangan, Ma’ruf sendiri didaulat mendampingi Jokowi dalam Pilpres 2019 dan menang."Pertama, satu periode itu efektif tiga tahun, pertama itu kan orientasi, tahun pertama, kedua keempat kerja, tahun kelima sudah gaduh pilpres. Walaupun begitu meski cuma tiga tahun Jokowi hasilnya luar biasa.”“Keberhasilan itu terlihat dalam bidang infrastruktur, pendidikan dengan kartu-kartu dan banyak hal lagi. Bagaimanana mengendalikan ekonomi yang pengaruh dari global tidak menentu. Menurut saya kondisi saat ini sudah sangat bagus, karena pengaruh global yang buruk masih bisa diminimalisir," ujar Ma’ruf Amin sebagaimana dikutip tribunnews.com, 1 Agustus 2018.