Tentara Kamboja mengisi ulang peluncur roket ganda BM-21 di provinsi Preah Vihear, Kamboja, Kamis (24/7/2025). Foto: Stringer/AFPGencatan senjata antara Thailand dan Kamboja baru saja tercapai pada Senin (28/7) di Putrajaya, Malaysia. Namun, pada Selasa (29/7) pagi ini, Thailand kembali menuding Kamboja telah melanggarnya. "Setelah gencatan senjata disepakati, keributan terjadi di area Phu Makua, yang disebabkan oleh Pihak Kamboja. Maka terjadi lagi kontak tembak dua belah pihak sampai pagi ini," kata Juru Bicara Angkatan Darat Thailand, Ritcha Suksuwanon, dilansir AFP. Tak hanya di Phu Makua, kontak tembak juga dilaporkan terjadi di kawasan lain yang masih dalam perbatasan 2 negara ini. "Sebagai tambahan, kontak tembak juga terjadi di Sam Taet, dan berlangsung hingga 05.30 waktu setempat," kata Suksuwanon. PM Malaysia Anwar Ibrahim didampingi PM Kamboja Hun Manet dan Plt PM Thailand Phumtham Wechayachai memberikan keterangan pers usai perundingan mediasi konflik perbatasan Thailand-Kamboja, di Putrajaya, Malaysia, Senin (28/7/2025). Foto: MOHD RASFAN/Pool via REUTERSPada Senin kemarin, Thailand dan Kamboja sebetulnya telah bersepakat melaksanakan gencatan senjata tanpa syarat. Keduanya berunding di Putrajaya, Malaysia. Pertemuan di Malaysia dihadiri oleh PM Kamboja Hun Manet dan plt PM Thailand Phumtham Wechayachai. Perwakilan China dan Amerika Serikat turut hadir. Juga PM Malaysia, Anwar Ibrahim, yang jadi mediator.“Baik Kamboja maupun Thailand mencapai kesepahaman bersama sebagai berikut: Pertama, gencatan senjata segera dan tanpa syarat yang berlaku mulai 24 jam waktu setempat, tengah malam pada tanggal 28 Juli 2025, malam ini,” ucap Anwar yang menjadi mediator, seperti dikutip dari Reuters. Anwar adalah Ketua ASEAN 2025.