Benarkah Terlalu Banyak Tidur Bisa Tingkatkan Risiko Kematian?

Wait 5 sec.

Ilustrasi Tidur Nyenyak. Foto: FeriDhaniHasri/ShutterstockBanyak orang mungkin tahu fakta soal kurang tidur dapat berdampak buruk bagi otak, jantung, dan kesehatan secara keseluruhan. Namun, tidur terlalu banyak juga ternyata enggak baik, lho. Studi terbaru menunjukkan bahwa tidur terlalu banyak dapat meningkatkan risiko kematian. Seperti apa studinya? Mari kita bahas. Selama tidur, terjadi proses fisiologis yang memungkinkan tubuh berfungsi secara efektif saat terjaga. Proses ini meliputi pemulihan otot, konsolidasi memori, dan pengaturan emosi.Sleep Health Foundation, organisasi nirlaba terkemuka di Australia yang menyediakan informasi berbasis bukti tentang kesehatan tidur, merekomendasikan orang dewasa untuk tidur tujuh hingga sembilan jam per malam.Namun, kebanyakan orang tidur kurang dari tujuh jam. Mereka biasanya hanya akan merasakan dampak negatif yang bersifat jangka pendek, seperti kurang berenergi, suasana hati yang lebih buruk, lebih stress, dan sulit berkonsentrasi.Jangka panjangnya, kurang tidur menjadi faktor risiko utama masalah kesehatan. Hal ini terkait dengan risiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung dan stroke.Bagaimana dengan Terlalu Banyak Tidur?Studi terbaru yang terbit di Springer Nature Link menjelaskan, para peneliti mencoba meninjau hasil dari 79 studi lain dengan mengamati orang selama minimal satu tahun dan mengukur bagaimana durasi tidur memengaruhi risiko kesehatan yang buruk atau kematian.Hasilnya, orang yang tidur dalam durasi yang pendek atau kurang dari tujuh jam per malam, memiliki risiko kematian 14% lebih tinggi selama periode studi, dibandingkan dengan yang tidur antara tujuh atau delapan jam.Ilustrasi wanita tidur di ruangan gelap. Foto: PRPicturesProduction/ShutterstockNamun, para peneliti menemukan fakta lain di mana orang yang tidur terlalu banyak atau lebih dari sembilan jam per malam, memiliki risiko kematian lebih besar, yaitu 34% lebih tinggi dari orang yang tidur tujuh hingga delapan jam per malam.Studi juga menyebut, tidur terlalu lama dapat dikaitkan dengan masalah kesehatan, seperti depresi, nyeri kronis, penambahan berat badan, dan gangguan metabolisme."Meski begitu penting untuk diingat bahwa studi-studi yang ada hanya menemukan hubungan antara tidur terlalu lama dan kesehatan yang buruk, tidak berarti tidur terlalu lama adalah penyebab masalah kesehatan atau kematian," papar Charlotte Gupta, Peneliti Pascadoktoral Senior, Appleton Institute, HealthWise Research Group, CQUniversity Australia, dalam The Conversation. Orang dengan masalah kesehatan kronis umumnya tidur dalam jangka waktu yang lama. Tubuh mereka mungkin membutuhkan istirahat tambahan untuk mendukung pemulihan, atau juga karena gejala atau efek samping obat.Selain itu, faktor risiko kesehatan yang buruk, seperti merokok dan kelebihan berat badan juga dikaitkan dengan kurang tidur. Artinya, mungkin saja tidur lebih banyak dikarenakan masalah kesehatan atau perilaku gaya hidup yang ada, bukan karena tidur lebih banyak menyebabkan kesehatan yang buruk.Jumlah Ideal Waktu TidurKebutuhan tidur dapat berkaitan dengan usia. Remaja sering kali ingin tidur lebih lama dan secara fisik memang membutuhkannya, sehingga direkomendasikan tidur dengan durasi delapan hingga sepuluh jam.Lansia mungkin ingin menghabiskan lebih banyak waktu di tempat tidur. Ketika mereka memiliki gangguan tidur, jumlah waktu tidur yang dibutuhkan akan sama seperti saat masih muda. Sebagian besar orang dewasa membutuhkan waktu tidur tujuh hingga sembilan jam.Tips Tidur Malam yang CukupAgar mendapatkan tidur malam yang cukup dan nyenyak, usahakan dapatkan sinar matahari dan tetaplah aktif di siang hari. Usahakan untuk menjaga Waktu tidur dan bangun yang teratur.Satu jam sebelum tidur, hindari menatap handphone ataupun laptop, lakukan sesuatu yang menenangkan, dan pastikan ruang tidur tenang, gelap, serta nyaman.Reporter: Muhamad Ardiyansyah