Dmitry Medvedev. (Wikimedia Commons/Bashkortostan)JAKARTA - Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev pada Hari Senin menegaskan, Presiden Donald Trump sedang memainkan "permainan ultimatum" dengan Rusia, memperingatkan pendekatan semacam itu dapat memicu perang yang melibatkan Amerika Serikat."Setiap ultimatum baru merupakan ancaman dan langkah menuju perang. Bukan antara Rusia dan Ukraina, tetapi dengan negara (Trump) sendiri," tulisnya di media sosial seperti dikutip dari TASS 29 Juli.Sebelumnya, Presiden Trump mengatakan pada Hari Senin kecewa dengan kegagalan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengakhiri perang di Ukraina.Kekecewaan itu diikutinya dengan mengurangi tenggat waktu yang diberikannya kepada Rusia untuk menyelesaikan kesepakatan damai mengakhiri perang dengan Ukraina, dari semula 50 hari menjadi 10 hingga 12 hari.Tenggat waktu 50 hari sebelumnya diumumkan Presiden Trump pada 14 Juli, mengatakan jika itu tidak tercapai, AS akan mengenakan tarif sebesar 100 persen terhadap Rusia.Menanggapi itu, Medvedev yang juga Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia mengatakan ketika itu, ultimatum Presiden Trump sebagai ultimatum teatrikal yang tidak diambil pusing oleh Rusia."Trump mengeluarkan ultimatum teatrikal kepada Kremlin. Dunia bergidik, mengantisipasi konsekuensinya. Eropa yang agresif kecewa. Rusia tidak peduli," tulis Medvedev di media sosial.