Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Malaysia, Yang Mulia Dato Seri Anwar Ibrahim di kediaman pribadinya, Senin (28/7). Foto: instagram @presidenrepublikindonesia.Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim di kediaman pribadinya, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (28/7). Anwar sendiri tiba di Indonesia sekitar pukul 20.00 WIB. Saat tiba di rumah Prabowo, Anwar masih mengenakan setelan yang sama saat ia tiba di Bandara Halim Perdanakusuma. Yakni batik berwarna cokelat. Sementara Prabowo yang menyambutnya, juga mengenakan batik berwarna cokelat tua. Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Malaysia, Yang Mulia Dato Seri Anwar Ibrahim di kediaman pribadinya, Senin (28/7). Foto: Foto: instagram @presidenrepublikindonesia.Momen pertemuan mereka dibagikan oleh akun instagram resmi presiden republik Indonesia, @presidenrepublikindonesia, pada Selasa (29/7) pagi. "Setibanya di Jakarta, Perdana Menteri Anwar Ibrahim disambut dalam jamuan makan malam di kediaman pribadi Presiden, sebagai pembuka rangkaian kegiatan resmi yang akan berlangsung keesokan harinya," kata Tim Kepresidenan. Rencananya, hari ini, pertemuan kenegaraan keduanya akan berlangsung. Pertemuan ini dalam rangka Konsultasi Tahunan ke-13 antara Indonesia dan Malaysia. Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Malaysia, Yang Mulia Dato Seri Anwar Ibrahim di kediaman pribadinya, Senin (28/7). Foto: Foto: instagram @presidenrepublikindonesia."Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin dijadwalkan membahas berbagai kerja sama strategis yang telah terjalin, serta menyaksikan penandatanganan sejumlah nota kesepahaman di berbagai sektor," jelas Tim Kepresidenan. Pada pertemuan itu, tampak sejumlah pejabat Kabinet Merah Putih turut menyambut Anwar Ibrahim. Mereka yang nampak antara lain Menteri Investasi Rosan Roeslani, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Sekretaris Kabinet Prasetyo Hadi, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Muhammad Herindra dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.