Cara Stimulasi Tepat untuk Perkembangan Otak Generasi Alpha dan Beta

Wait 5 sec.

Game untuk stimulasi anak. Agar stimulasi bisa maksimal, koneksi Si Kecil dengan orang tua harus terjalin dulu dengan baik.Generasi Alpha dan Beta sebagai generasi yang tumbuh sepenuhnya di era globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat, memiliki potensi yang exceptional menjadi generasi yang purposeful dan impactful, yaitu anak hebat yang digerakkan oleh tujuan jelas untuk membuat perubahan dan dampak positif bagi dunia.Seorang ibu berperan penting dalam mendampingi dan membimbing Generasi Alpha dan Beta di Indonesia agar siap dan sukses menghadapi tantangan masa depan, yaitu dalam hal pemberian gizi dan stimulasi yang tepat.“Ibu perlu menyadari bahwa saat Si Kecil melakukan multi-learning dan mempelajari hal-hal baru, akan terjadi synaptogenesis yaitu pembentukan sinapsis baru di antara sel-sel saraf di otak yang memungkinkan satu sama lainnya saling berkomunikasi. Agar synaptogenesis dapat berjalan lancar, diperlukan proses mielinasi, di mana sel-sel saraf di otak dilapisi oleh lapisan lemak (mielin) yang memungkinkan sel saraf bergerak lancar sehingga mempercepat transmisi antar saraf dan meningkatkan koneksi antar bagian otak," terang dr. Benny Herlianto, Sp. A, dokter spesialis anak National Hospital, disela acara "S-26 Exceptional League" di Surabaya, (27/7)."Untuk menunjang mielinasi, ibu perlu memberikan gizi yang tepat, yaitu kombinasi formulasi gizi yang tepat dan telah teruji klinis, dengan kadar atau jumlah yang tepat, serta diberikan pada waktu yang tepat sesuai tahapan usia Si Kecil," sambungnya.Dalam kesempatan yang sama Elisabeth Santoso M.Psi dari Klinik Psikologi Kupompong menerangkan, “Belajar itu harus menggunakan berbagai cara atau multi-learning, yang didapat dari berbagai bentuk stimulasi. Otak Si Kecil berkembang di semua area, baik visualnya, auditorinya, hingga gerakannya, dan semuanya harus distimulasi," ujarnya."Lalu siapa yang menstimulasi? Pastinya orang tua yang memang paling sering menghabiskan waktu dengan Si Kecil," imbuhnya.Menurutnya, untuk stimulasi bisa maksimal, koneksi Si Kecil dengan orang tua harus terjalin dulu dengan baik. Orang tua perlu mengajak Si Kecil mengeksplorasi banyak hal, mendorong mereka mencoba berbagai macam aktivitas."Namun saat melihat mereka bereksplorasi, kita belum tahu dia akan excellent di bidang apa, sehingga bukan hanya Si Kecil yang bereksplorasi, orang tua juga perlu selalu mendampingi dan memotivasi agar mereka bisa menemukan minatnya dan tumbuh menjadi generasi yang future-ready," jelasnya."S-26 Exceptional League" merupakan event pembelajaran imersif pertama di Indonesia dengan konsep "Futuristic City". Event ini terdiri dari rangkaian aktivitas yang membantu proses belajar Generasi Alpha melalui beragam stimulasi untuk mengeksplorasi potensi hebat mereka sekaligus mendukung berbagai aspek perkembangan otak Si Kecil. Setelah sukses digelar di Medan, Jakarta dan Makassar, puncak dari rangkaian event ini dihadirkan di Surabaya.