Mark Zuckerberg: Orang yang Tidak Pakai Kacamata AI Akan Rugi

Wait 5 sec.

CEO Meta Mark Zuckerberg (foto: dok. Meta)JAKARTA – CEO Meta Mark Zuckerberg percaya bahwa kacamata pintar akan mendominasi teknologi di masa depan. Hal ini didorong oleh integrasi teknologi Kecerdasan Buatan (AI) ke dalam kacamata tersebut."Kacamata pada dasarnya akan menjadi faktor bentuk yang ideal untuk AI, karena Anda dapat membiarkan AI melihat apa yang Anda lihat sepanjang hari, mendengar apa yang Anda dengar (dan) berbicara dengan Anda," kata Zuckerberg dalam panggilan pendapatan, dilansir dari TechCrunch pada Jumat, 1 Agustus.Meski kacamata pintar seperti buatan Ray-Ban dan Meta sudah cukup canggih, Zuckerberg percaya bahwa perangkat ini akan jauh lebih baik jika mereka menambahkan layar ke dalamnya. Konsepnya adalah menghadirkan kemampuan headset realitas virtual (VR) ke dalam kacamata.Dengan perpaduan teknologi ini, Zuckerberg percaya bahwa orang-orang yang tidak memiliki kacamata berbasis AI di masa depan akan dirugikan. Zuckerberg meyakini bahwa orang-orang akan selangkah lebih maju dengan memakai kacamata pintar."Saya pikir di masa depan, jika Anda tidak memiliki kacamata yang dilengkapi AI, atau cara untuk berinteraksi dengan AI, saya pikir Anda … akan mengalami kerugian kognitif yang cukup signifikan dibandingkan dengan orang lain,” ujar Zuckerberg.Meta merupakan salah satu perusahaan teknologi yang fokus pada pengembangan kacamata pintar, bahkan sukses dalam pengembangannya. Hal ini terbukti dari kacamata pintar Ray-Ban yang sempat populer beberapa waktu lalu.Dengan kacamata tersebut, pengguna dapat mendengarkan musik, mengambil foto dan video, serta bertanya kepada Meta AI tentang apa yang mereka lihat. Berkat perpaduan fitur tersebut, penjualan kacamata Ray-Ban Meta meningkat lebih dari 3 kali lipat dari tahun ke tahun (YoY).Meski pendapatannya meningkat, divisi Reality Labs mengalami kerugian operasional sebesar 4,53 miliar dolar AS (Rp74,8 triliun) pada kuartal ini dengan total 70 miliar dolar AS (Rp1,15 kuadriliun) sejak tahun 2020. Namun, Zuckerberg masih optimis dengan pengembangan AI di kacamata dan perangkat lainnya.