Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (Foto: dok. Antara)JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan PT Pertamina (Persero) akan menggarap Blok Ambalat bersama Petroliam Nasional Bhd (Petronas). Keputusan ini diambil setelah Indonesia dan Malaysia sepakat untuk bekerja sama menggarap ladang migas yang berada di wilayah perbatasan antara kedua negara.Dikatakan Bahlil, pada pembahasan tingkat tinggi antara kedua pemimpin negara, Indonesia dan Malaysia tengah membangun konsep untuk mengelola blok Ambalat."Ambalat adalah wilayah yang hari ini kan secara politik itu masing-masing merasa mengklaim kan kira-kira begitu. Ada atau tak ada batasan-batasan. Nah jujur saya katakan bahwa situ ada potensi sumber daya minyak dan gas. Salah satu yang kita diskusikan adalah bagaimana kawasan ini kita kelola bersama untuk kebaikan bersama," ujar Bahlil kepada awak media usai menjadi pembicara di acara Energi dan Mineral Festival, dikutip Kamis, 31 Juli.Kedua negara, kata dia, sepakat jika blok Ambalat tidak dikelola maka kedua negara tidak akan memperoleh keuntungan dariKarena kalau seperti ini sekalipun cadangan ada tapi kalau tidak dikelola, dua-duanya enggak dapat bagian apa-apa meski Blok yang terletak di Laut Sulawesi ini memiliki potensi berlimpah."Karena kalau seperti ini sekalipun cadangan ada tapi kalau tidak dikelola, dua-duanya enggak dapat bagian apa-apa," imbuh dia.Karena dikelola negara, Bahlil menegaskan Blok Ambalat akan dikelola oleh badan usaha milik negara (BUMN) dari masing-masing negara yakni Pertamina dan Petronas."Di mana representasi untuk bidang migas adalah Petronas dari Malaysia dan Pertamina dari Indonesia," tambah Bahlil.Kendati demikian Bahlil tidak membocorkan lebih jauh terkait besaran hak partisipasi dari masing-masing negara mengingat masih dikaji oleh kedua negara."Tapi ini belum final. Ini masih dalam kajian. Sekali lagi saya katakan bahwa ini masih dalam kajian. Belum tahu kapan dan bagaimana metode dan caranya," tandas Bahlil.Pada kesempatan yang sama, Direktur Perencanaan Strategis, Portofolio, dan Komersial PHE Edi Karyanto mengungkapkan pihaknya siap jika nanti ditugaskan oleh pemerintah untuk mengelola Blok Ambalat bersama Petronas."Kita juga sedang merencanakan untuk pembangan daerah di Blok Ambalat yang berbatasan dengan Malaysia. Saat ini kita juga sedang diskusi lanjut dengan pihak di Malaysia," ujarnya.Edi menambahkan saat ini pihaknya masih menunggu arahan dari SKK Migas dan Kementerian ESDM dalam hal ini Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi. Namun ia memastikan jika PHE telah memiliki kompetensi dan pengalaman dalam operasional laut dalam. Tak hanya pengalaman, dari sisi finansial Pertamina juga memiliki modal yang mencukupi jika nantinya diberi perintah menggarap blok migas yang pernah menjadi wilayah sengketa ini."Kami operator siap sih kalau memang diperintah untuk melakukan eksplorasi gitu, tapi kami menunggu (arahan) sepenuhnya," tandas dia.