Maria Zakharova. (Twitter/@mfa_russia)JAKARTA - Rusia pada Hari Rabu menyatakan kekhawatirannya mengenai ancaman serangan baru terhadap fasilitas nuklir Iran, mengatakan kesepakatan program nuklir Teheran dapat dicapai melalui dialog.Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Hari Senin pekan ini memperingatkan Iran, dirinya akan memerintahkan serangan baru jika Teheran mengaktifkan kembali fasilitas nuklirnya usai serangan bulan lalu."Ancaman rutin terhadap Iran untuk meluncurkan serangan rudal dan bom baru terhadap fasilitas nuklirnya tentu saja menimbulkan kekhawatiran serius. Sinisme dari pernyataan tersebut diperparah oleh fakta bahwa pernyataan tersebut dibuat dengan kedok kekhawatiran imajiner terhadap non-proliferasi senjata nuklir," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, melansir Reuters 31 Juli."Pengeboman fasilitas nuklir seharusnya tidak menjadi praktik internasional yang biasa dan rutin. Risiko bencana yang terkait dengan hal ini tidak dapat diabaikan, apalagi dibenarkan," lanjutnya.Diketahui, Israel melancarkan serangan ke Iran pada 13 Juni yang menargetkan fasilitas nuklir dan militer. AS pada gilirannya menyerang fasilitas nuklir Iran di Fordow, Natanz dan Isfahan pada 21 Juni. Semua serangan diklaim untuk mencegah Iran memeroleh senjata nuklir.Rusia telah menjalin hubungan yang lebih erat dengan Iran sejak dimulainya perang di Ukraina. Kedua negara tahun ini menandatangani perjanjian kemitraan strategis.Zakharova mengatakan, penyelesaian perdamaian yang berkelanjutan dan janji untuk tidak melancarkan serangan baru terhadap Iran merupakan prasyarat untuk menormalisasi kerja sama antara Teheran dan badan pengawas nuklir PBB.