Marina Labuan Bajo (Foto: ASDP)JAKARTA - PT Indonesia Ferry Properti (IFPRO), anak usaha PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), mendapatkan dukungan pembiayaan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) sebesar Rp300 miliar melalui skema Penugasan Khusus Ekspor, National Interest Account (NIA).Fasilitas pembiayaan ini untuk mendukung pengembangan kawasan Marina Terpadu Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, yang merupakan salah satu dari lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) nasional.Fasilitas PKE yang disalurkan melalui LPEI dan BCA dengan skema blended financing yang difokuskan untuk pembangunan proyek new development adalah sebesar Rp300 miliar.Direktur Utama IFPRO, Ferry Snyders, menyampaikan dana ini digunakan untuk mendanai pengembangan berbagai fasilitas unggulan di kawasan marina, termasuk pembangunan hotel kelas menengah (mid-tier hotel), pengembangan kawasan komersial tahap II, serta pembangunan social club eksklusif.Ferry bilang Ketiga fasilitas tersebut akan menjadi pelengkap dari Hotel Meruorah yang telah beroperasi lebih dulu dan menjadi ikon penginapan premium di jantung Labuan Bajo.“Ini merupakan langkah maju yang memungkinkan kami meningkatkan daya saing kawasan, sekaligus memperluas kapasitas ekonomi domestik yang bertumpu pada potensi lokal,” kata Ferry dalam keterangan resmi, Kamis, 31 Juli.Ferry bilang seiring dengan peningkatan infrastruktur, tren kunjungan wisatawan mancanegara ke Hotel Meruorah menunjukkan pertumbuhan signifikan. Pada tahun 2022, wisatawan asing tercatat sebanyak 10,4 persen, naik menjadi 20,4 persen pada tahun 2023.Hingga Juni 2025, sambung dia, porsi wisatawan asing mencapai 57,4 persen menjadikan hotel ini sebagai salah satu destinasi favorit bagi pelancong internasional di kawasan timur Indonesia. Kenaikan ini mencerminkan efektivitas strategi promosi dan peningkatan kualitas layanan yang terus dilakukan oleh IFPRO.“Direncanakan pembangunan new development Labuan Bajo, yakni Hotel Midtier, Kawasan Komersial Tahap II, dan Social Club akan berlangsung dalam kurun waktu satu tahun ke depan. Dari ketiga proyek ini, Social Club dijadwalkan mulai beroperasi pada akhir tahun 2026, sementara hotel dan kawasan komersial akan terus dalam tahap konstruksi hingga akhir 2026,” tambah Ferry.Sekadar informasi, kawasan Marina Terpadu Labuan Bajo yang dikembangkan oleh IFPRO bukan hanya menawarkan fasilitas akomodasi, namun juga menciptakan ekosistem pariwisata terpadu yang membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat lokal.Proyek ini diproyeksikan mampu menciptakan lapangan kerja, mendorong pertumbuhan UMKM lokal, dan menghidupkan rantai pasok industri kreatif dan jasa di wilayah Nusa Tenggara Timur.